iklan
MUARASABAK, Kaban BP4K Tanjab Timur, Badrud Tamam mengatakan saat ini pihaknya mengalami kendala berupa kekurangan tenaga penyuluh yang bertugas dilapangan. Menurutnya, untuk tahun 2012 lalu tenaga penyuluh masih cukup, namun di tahun 2013 ini pihaknya justru kekurangan tenaga penyuluh karena ada sebagian yang pensiun dan ada juga yang ikut nyaleg. "Untuk yang pensiun di tahun ini sebanyak 5 orang sementara yang ikut nyaleg berdasarkan data yang terangkum saat ini ada dua orang," ujarnya.

Dicontohkannya, tenaga penyuluh yang memilih nyaleg terpaksa harus memilih apakah tetap sebagai penyuluh atau memilih menjadi caleg. Dia menegaskan bila memang ingin bertahan dipenyuluh jangan ikut nyaleg, dan bila nyaleg maka segera lepaskan penyuluh. "Sebab kalau tidak ada pilihan kinerja dilapangan akan tidak fokus. Hidup ini pilihan, jadi harus milih salah satu," katanya.


Padahal, lanjutnya untuk kesejahteraan bagi tenaga penyuluh sudah sangat mencukupi. Untuk tenaga yang swadaya di tahun 2011 penyuluh digaji Rp 600 ribu, ditahun 2012 dinaikan lagi menjadi Rp 700 ribu dan di tahun 2013 ini dinaikan lagi menjadi Rp 1,2 juta.

"Bagaimana lagi perhatian yang diberikan Pemkab. Harusnya para penyuluh juga memberikan hasil kenerja yang baik, tapi apa mau dikata, penyuluh juga manusia hanya saja tinggal kesadaran serta tanggung jawabnya saja kami harapkan," jelasnya.


Saat disinggung langkah apa yang akan diambil untuk menutupi kekurangan tenaga penyuluh? Menurutnya, untuk tahun ini pihaknya akan menambah tanaga penyuluh sebanyak 40 orang, yang mana 40 orang tenaga penyuluh ini putra-putri Tanjab Timur yang telah disekolahkan Pemkab di Unja. "Jadi kalau 40 tenaga penyuluh ini telah menyelesaikan pendidikanya akan kami tarik ke daerah dan akan ditempatkan di lahan yang strategis, seperti lahan pertanian kedelai, palawija dan lahan lain yang dianggap strategis," bebernya.


Selain ditempatkan di lahan yang strategis, tambahnya, pihaknya juga akan menempatkan sebagian tenaga penyuluh tersebut dilahan pertanian berkelanjutan seluas 17000 Hektar. "Yang mana lahan tersebut akan segera di Perdakan agar tidak lagi terjadi alih fungsi lahan. Kalau 40 tenaga penyuluh tersebut kembali ke Tanjab Timur, otomatis tenaga penyuluh akan berlebih dan kami akan menempatkanya ke lahan berkelanjutan tersebut," tandasnya. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images