iklan LUAR BIASA: Suasana kegiatan media gathering pasangan Effendi 
Hatta-Asnawi AB, calon walikota dan wakil walikota Jambi periode 
2013-2018 bersama media massa, mahasiswa dan pemuda.
LUAR BIASA: Suasana kegiatan media gathering pasangan Effendi Hatta-Asnawi AB, calon walikota dan wakil walikota Jambi periode 2013-2018 bersama media massa, mahasiswa dan pemuda.
SECARA teori, konsep pembangunan yang dikemas dalam visi misi setiap pasangan kandidat memiliki bahasa yang bagus. Akan tetapi, visi misi tersebut hendaknya juga perlu adanya masukan, kritikan dan pendapat dari semua elemen masyarakat, mahasiswa, termasuk juga bagi media massa yang merupakan salah satu pilar demokrasi setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Inilah yang pertama kali dilakukan oleh pasangan Effendi Hatta-Asnawi AB, calon walikota dan wakil walikota Jambi periode 2013-2018 bersama media massa, mahasiswa dan pemuda dalam kegiatan yang dikemas yakni ‘media gahtering’.

Hal ini dilakukan, agar pejabat yang akan dipilih nantinya benar-benar memahami dan mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan masyarakat yang dikemas dalam visi misi tersebut. Bukan itu saja, bagaimana nantinya visi misi ini bisa diimplementasikan dan direalisasikan, karena pada hakekatnya, pejabat publik tersebut merupakan pelayan publik. Sebagai pelayan publik, tentu juga harus memiliki konsep yang matang sehingga jika diamanahkan oleh masyarakat, pejabat tersebut tidak ‘abal-abal’ dalam memimpin suatu daerah.


Dihadapan para pemburu berita, kaum intelektual dan generasi penerus bangsa, Effendi Hatta menyampaikan beberapa visi misi pembangunan untuk lima tahun kedepannya. Misalnya, dalam rencana kerjanya, Effendi Hatta  akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk satu kelurahan, hal ini berlaku untuk seluruh kelurahan yang ada di Kota Jambi. Disamping itu, Pemerintah Kota Jambi terlalu besar menghabiskan anggaran untuk biaya rutin pemerintah seperti gaji pegawai dan lain-lain. Kedepan, pihaknya akan melakukan pemangkasan terhadap hal yang dianggap kurang efektif dan tidak efisien. Berikutnya, masalah mutu pendidikan dan sekolah serta peningkatan kualitas guru (tenaga didik).


Menariknya, dalam konsep pendidikan ini, ternyata mendapat menjadi pembahasan yang fokus bagi audiens. Misalnya, Aliamin dari HMI Cabang Jambi dan Azhar Firdaus dari PMII Cabang Jambi mempertanyakan bagaimana Effendi Hatta-Asnawi AB bisa mewujudkan pendidikan menuju Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik. Hal ini dari fakta yang ada, banyak orang-orang yang mampu (kaya) yang dapat menempati fasilitas pendidikan yang serba ada, sementara orang-orang yang tidak mampu terpaksa harus ‘dipinggirkan’. Disamping itu, meski saat ini RSBI sudah dihapus, akan tetapi dulu terkesan hanya dihuni oleh anak-anak orang yang kaya dan pejabat, sementara orang yang tidak mampu harus sekolah yang bukan RSBI.


Menanggapi hal itu, Effendi Hatta menegaskan tidak ada perbedaan orang kaya dan miskin dalam rangka untuk peningkatan mutu pendidikan, terutama bagi anak-anak bangsa. Untuk itu, pihaknya juga akan menambah daya tampung sekolah-sekolah unggulan serta juga akan meningkatkan kualitas guru. “Kualitas guru ini harus ada kita lakukan pada semua sekolah,” ucapnya.


Disamping itu, lanjut Bang Fendi, dimana masalah pendidikan inilah nantinya akan dituangkan dalam konsep misi untuk oeningkatan akses kependidikan yang bermutu. “Akses ini untuk menambah pemerataan pendidikan bermutu,” katanya.


Disamping itu, juga pembahasan soal pelayanan birokrasi. Menurut Arif Rahman, Jurnalis RRI Jambi mempertanyakan model apa yang harus dilakukan pasangan Effendi Hatta-Asnawi AB jika terpilih dalam memimpin Kota Jambi lima tahun kedepannya. Terkait hal ini, Calon Wakil Walikota Jambi Asnawi AB menyampaikan sebagai pengalaman di birokrasi, yakni Sekda Kota Jambi tentunya sebagai pengatur roda pemerintahan tidak sepenuhnya akan dilimpahkan kepada kepala daerah. Tentunya, posisi sekda nantinya harus benar-benar focus dalam menjalankan roda pemerintahan mendatang.


“Jika roda pemerintahan (birokrasi) sudah ambilalih sepenuhnya oleh kepala daerah, maka jelas apa yang terjadi kondisi saat ini. Intinya, kita tetap menjalankan pelayanan publik yang professional, akuntabel dan transparansi,” ucapnya.


Diakhir acara tersebut, pasangan yang akrab disapa Sahabat Fena (Fendi-Nawi) melakukan makan siang bersama. Diketahui, hadir dalam kegiatan tersebut yakni Ketua DPC Partai Demokrat Kota Jambi AS Budianto, Ketua DPC Partai Hanura Kota Jambi Sertiyansah, serta para tim sukses dan pengurus parpol kaolisi lain. Kesan dan pesan dalam diskusi tersebut sangat terasa dengan suasana keakraban dan kekeluargaan.


“Saya bersama Asnawi AB mengucapkan terima kasih atas masukan, kritikan dan pendapat yang disampaikan. Saya berharap dan terbuka kepada seluruh masyarakat untuk memberikan masukan, kritikan dan pendapat demi untuk kemajuan Kota Jambi kedepannya,” tandas Effendi Hatta. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images