MUARASABAK, Adanya lokasi lembaga adat yang dimiliki Pemkab Tanjab Timur, selama ini terkesan mati suri tanpa banyak kegiatan di dalamnya. Untuk itu Bupati Tanjab Timur, Zumi Zola Zulkifli meminta agar lembaga adat bisa aktif dan berfungsi kembali, sesuai peranan yang dimiliki lembaga adat. "Saya berharap lembaga adat banyak berfungsi," ujarnya.
Dikatakannya, dengan difungsikannya lembaga adat nantinya dapat memainkan peranan seperti pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) yang bisa saja terjadi lokasi lembaga adat. "Karena banyak keluhan tentang pekat yang lembaga adat," jelasnya.
Dicontohkannya, beberapa pekat yang bisa terjadi dilokasi lembaga adat seperti Narkoba, Miras dan sebagainya, yang sangat terlibat dengan lembaga adat. "Saya berharap lembaga adat bisa proaktif membantu kami," tegasnya.
Ditanya mengena ada atau tidaknya anggaran yang dikucurkan Pemkab untuk lembaga adat, Zola mengungkapkan setiap tahunnya Pemkab selalu memberikan dana hibah kepada lembaga adat. "Seperti tahun ini, kalau tidak salah sekitar Rp 130 Juta kami hibahkan untuk lembaga adat," bebernya.
Penggunaan dana itu, lanjutnya sudah merupakan kewenangan dari lembaga adat yang nantinya dapat dipergunakan bila terdapat kegiatan di lembaga adat. "Misalkan saya beberapa kali mengadakan pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat," katanya.
Dalam pertemuan dengan para tokoh itu, Zola membutuhkan seragam untuk kegiatan dengan para tokoh. Maka anggaran yang telah diberikan dapat dipergunakan untuk kebutuhan tersebut. "Jadi perhatian kami sudah ada kepada lembaga adat," bebernya.(sumber: jambi ekspres)
Dikatakannya, dengan difungsikannya lembaga adat nantinya dapat memainkan peranan seperti pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) yang bisa saja terjadi lokasi lembaga adat. "Karena banyak keluhan tentang pekat yang lembaga adat," jelasnya.
Dicontohkannya, beberapa pekat yang bisa terjadi dilokasi lembaga adat seperti Narkoba, Miras dan sebagainya, yang sangat terlibat dengan lembaga adat. "Saya berharap lembaga adat bisa proaktif membantu kami," tegasnya.
Ditanya mengena ada atau tidaknya anggaran yang dikucurkan Pemkab untuk lembaga adat, Zola mengungkapkan setiap tahunnya Pemkab selalu memberikan dana hibah kepada lembaga adat. "Seperti tahun ini, kalau tidak salah sekitar Rp 130 Juta kami hibahkan untuk lembaga adat," bebernya.
Penggunaan dana itu, lanjutnya sudah merupakan kewenangan dari lembaga adat yang nantinya dapat dipergunakan bila terdapat kegiatan di lembaga adat. "Misalkan saya beberapa kali mengadakan pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat," katanya.
Dalam pertemuan dengan para tokoh itu, Zola membutuhkan seragam untuk kegiatan dengan para tokoh. Maka anggaran yang telah diberikan dapat dipergunakan untuk kebutuhan tersebut. "Jadi perhatian kami sudah ada kepada lembaga adat," bebernya.(sumber: jambi ekspres)