KUALA TUNGKAL, Petani kelapa di Tanjab Barat, menyambut gembira kenaikan harga Kopra belakangan ini. Pasalnya dengan kenaikan tersebut dapat memberikan tambahan pemasukan. Warga Bramitam, Saprudin, menuturkan kegembiraannya atas naikknya harga hasil olahan buah kelapa ini. Menurutnya, seiring naiknya kopra tentu akan mambantu meringankan kebutuhan hidup petani kelapa.
"Selama ini petani kelapa dianak tirikan sebab harga kopra tak kunjung naik,namun dengan adanya angin segar ini pihak petani bisa bernapas agak sedikit lega" ujar warga.
Menurutnya, akibatnya banyak kelapa milik warga yang dibiarkan membusuk karena terkadang hasil penjualan tak bisa menutupi ongkos pengolohan dan lainnya. Sehingga dia berharap harga kopra akan terus naik hingga melewati angka Rp 1950 untuk yang belum di dikeringkan perkilogram dan yang kering mencapai Rp.4000. "Semoga harga kopra diditanjab barat terus bertahan harganya,bahkan lebih harga yang diharapkan para petani agar petani lebih bersemangat lagi bekerja dan tidak merasa rugi," jelas pria bernada banjar ini
Rustam, warga Desa Bramitam, menyebtukan komoditi kelapa walaupun harganya terus melonjak dipasaran mencapai Rp.1300, Namun harga kopra seperti juga mulai seiring dengan harga kelapa bulat. "Walaupun hargan kopra terkadang turun naik. Namun dengan begitu kita bisa merasakan mendapat pemasukan yang lebih.”ucapnya.
Sementara Kadis Perkebunan, Ir Merlan Bbangun, melalui Kabib Perindustrian dan Perlindungan, Junaidi, mengatakan perkembangan para petani kepala cukup pesat belakangan ini yang disebabkan lonjakan harga begitu tinggi, ”Memang untuk harga kopra belakangan ini mulai melonjak beberapa bulan ini,” sebutnya.
Lanjut dikatakannya,bantuan untuk bibit pokok kelapa terus dilakukan untuk beberapa kecamatan untuk mengembangkan pemasukan daerah, ”Kami akan berupaya untuk para petani dalam mengembangkan hasil perkebunannya,” tuturnya. (sumber: jambi ekspres)
"Selama ini petani kelapa dianak tirikan sebab harga kopra tak kunjung naik,namun dengan adanya angin segar ini pihak petani bisa bernapas agak sedikit lega" ujar warga.
Menurutnya, akibatnya banyak kelapa milik warga yang dibiarkan membusuk karena terkadang hasil penjualan tak bisa menutupi ongkos pengolohan dan lainnya. Sehingga dia berharap harga kopra akan terus naik hingga melewati angka Rp 1950 untuk yang belum di dikeringkan perkilogram dan yang kering mencapai Rp.4000. "Semoga harga kopra diditanjab barat terus bertahan harganya,bahkan lebih harga yang diharapkan para petani agar petani lebih bersemangat lagi bekerja dan tidak merasa rugi," jelas pria bernada banjar ini
Rustam, warga Desa Bramitam, menyebtukan komoditi kelapa walaupun harganya terus melonjak dipasaran mencapai Rp.1300, Namun harga kopra seperti juga mulai seiring dengan harga kelapa bulat. "Walaupun hargan kopra terkadang turun naik. Namun dengan begitu kita bisa merasakan mendapat pemasukan yang lebih.”ucapnya.
Sementara Kadis Perkebunan, Ir Merlan Bbangun, melalui Kabib Perindustrian dan Perlindungan, Junaidi, mengatakan perkembangan para petani kepala cukup pesat belakangan ini yang disebabkan lonjakan harga begitu tinggi, ”Memang untuk harga kopra belakangan ini mulai melonjak beberapa bulan ini,” sebutnya.
Lanjut dikatakannya,bantuan untuk bibit pokok kelapa terus dilakukan untuk beberapa kecamatan untuk mengembangkan pemasukan daerah, ”Kami akan berupaya untuk para petani dalam mengembangkan hasil perkebunannya,” tuturnya. (sumber: jambi ekspres)