iklan GEBYAR SMK: Produk-produk hasil kreatifitas siswa SMK se Provinsi Jambi 
dipamerkan di ‘Gebyar SMK’ di depan kantor Diknas Provinsi Jambi.
GEBYAR SMK: Produk-produk hasil kreatifitas siswa SMK se Provinsi Jambi dipamerkan di ‘Gebyar SMK’ di depan kantor Diknas Provinsi Jambi.
Dari sepeda motor berbahan bakar gas hingga lampu lsitrik yang bisa dihidupkan via SMS, menjadi  produk menarik dalam rangkaian acara Gebyar SMK.

Produk unik karya siswa SMK se Provinsi Jambi itu dipamerkan di halaman depan kantor Diknas Provinsi Jambi. Seperti sepeda motor berbahan bakar gas 3 kilogram karya SMK Priskab Kota Jambi. Dengan menggunakan 1 kg gas ini, sepeda motor ini mampu menempuh jarak 70 kilo meter (KM) dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam. Bahkan, dari hasil uji coba yang dilakukan,  motor ini dapat mencapai top speed. Bahkan, sudah diuji dengan jarak tempuh 150 km dengan rute Jambi-Sabak-Simpang Tuan-Sengeti-Jambi.


Tidak hanya itu saja, hasil karya unik lainnya yakni lampu listrik karya siswa SMK Negeri 3 Kota Jambi yang bisa dihidupkan via sms. Gubernur Jambi yang meninjau pelaksanaan gebyar itu pun terkagum-kagum dengan hasil karya kreatif siswa SMK itu.


“Listrik dengan tepukan tangan sudah mati, lalu melalui SMS lampu bisa hidup dan mati. Itu hal baru yang ingin kita kejar dan ingin dipacu. Ke depan SMK kita punya ikon sendiri sehingga anak kita diharapkan bisa hidup tanpa menjadi pegawai negeri,” ujar Gubernur Jambi HBA.


Gubernur juga mengatakan ada banyak contoh keberhasilan dari para pengusaha yang merupakan tamatan dari SMK. “Saya berharap contoh dari para alumni sekolah kejuruan yang ada dapat memicu semangat siswa untuk lebih giat dan lebih optimis untuk maju berkarya dengan motto ‘SMK Bisa’. Jadikan moment ini sebagai ajang pembuktian, ajang promosi atas inovasi dan kreativitas yang telah ada selama ini,” ungkapnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Erwan malik dalam laporannya menyampaikan SMK adalah aset yang sangat berarti. “Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah asset daerah yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasar kerja yang ada di daerahnya. Penyelenggaraan program pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus sesuai dengan potensi daerah dari berbagai sektor termasuk dukungan dunia usaha/industri daerah, ” ungkapnya. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images