iklan Banjir Kawasan Padi percontohan di Kabupaten Batanghari Terendam Banjir.
Banjir Kawasan Padi percontohan di Kabupaten Batanghari Terendam Banjir.
MUARABULIAN, Pemerintah kabupaten Batanghari sudah menggarap lahan tidur seluas 50 hektar tepat didepan rumah dinas Bupati Batanghari melalui dana APBN, penggarapan lahan tidur tersebut untuk kawasan lahan sawah padi percontohan. Dan sejak satu bulan lalu, kelompok tani yang mengelola lahan tersebut sudah menabur benih padi. Namun, sejak kemarin, Kawasan padi percontohan tersebut digenangi air sekitar satu meter lebih akibat hujan lebat yang mengguyur kota Muarabulian senin malam 27/05 kemarin. Padahal benih yang ditabur sudah mulai tumbuh menghijau. Tanaman padi pun diprediksi bakal Mati.

Junaidi, Salah satu Warga hutan Lindung yang kerap melintas diareal tersebut, mengakui tak heran jika Areal kawasan padi percontohan tersebut terendam banjir. Karena lokasi tersebut memang langganan banjir, "Kawasan tersebut harus ditunjang dengan Irigasi yang memadai, dan jika memang memungkinkan, dikawasan tersebut dibangun Dam agar bisa mengatur keluarr masuknya air," ungkapnya.

Junaidi menyebut, perencanaan dalam proyek tersebut dinilai kurang, pihak ketiga tidak menyusun program dengan baik, padahal masalah debit air bisa diatasi, "Ini akibat kurangnya perencanaan dalam menyusun proyek, jika ada Dam dan Irigasi yang baik, air dikawasan ini bisa diatur," sebutnya.

Hal senada juga diungkapkan Joni, warga Bajubang laut ketika dikonfirmasi dikantor Bupati selasa 28/05 kemarin. Joni menilai, proyek pusat ini terkesan dipaksakan, sebab, masih banyak areal yang lebih bermanfaat untuk dijadikan kawasan padi percontohan, selain itu, kawasan ini memang menjadi langgana banjir, "Proyek ini terkesan dipaksakan, untuk menuju Batanghari swasembada beras tak perlu diareal tersebut, masih banyak lahan yang layak menjadi kawasan Padi Percontohan," ungkap Joni.

Sementara itu, Ridwan Hasyim, salah satu tokoh masyarakat Batanghari ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu juga mengatakan,  langkah permerintah kabupaten Batanghari untuk membangun kawasan padi percontohan dirumah dinas Bupati tersebut dinilai kurang tepat, pasalnya, banyak lokasi lain yang lebih tepat untuk kawasan tersebut, "Persoalannya sekarang, lokasi sebagai kawasan padi percontohan kurang tepat, apakah Batanghari kekurangan lahan pertanian," cetus Ridwan hasyim.

Mantan anggota DPRD Batanghari tiga periode ini juga mengungkapkan, Batanghari dulu berhasil mengelola swasembada beras diareal sawah desa sungai baung, namun areal sawah tersebut sekarang terlantar, "Kenapa pemkab memilih lokasi ditengah kota, ditengah kota bukan lahan pertanian, kan lucu, sedangkan lahan pertanian didesa sungai baung yang pernah sebagai swasembada beras sekarang terlantar," ungkapnya.

Dia juga menilai, lahan tidur yang sudah digarap pemkab Batanghari, sebaiknya sebagai objek wisata air, dan jenis rekreasi lainnya, atau  juga untuk penampungan air, dalam mengurangi debit air yang masuk dikota muarabulian jika hujan dan sungai Batanghari meluap, "Lokasi ini cocok sebagai tempat penampungan air, atau objek wisata, kalau lahan pertanian, saya rasa akan gagal, banjir dilokasi ini dua kali dalam satu tahun," tukasnya.
Sementara itu, kepala Badan penyuluhan pertanian dan ketahan pangan HJ. Sumardiati ketika dikonfirmasi selasa 28/05 kemarin tidak berada ditempat, ketika dihubungi Via ponselnya, Kaban BP2KP ini tidak menjawab panggilan.(Adi)

Berita Terkait



add images