iklan Poltak Sitanggang
Poltak Sitanggang
Keterbatasan modal dan teknologi menjadi salah satu faktor penghambat kemajuan serta produksi kopi dan pinang yang ada di Tanjung Jabung Barat. Padahal kopi dan pinang menjadi kontribusi bagi masyarakat sekitar. Hal ini didukung fakta bahwa pinang dari Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu pinang berkualitas terbaik di dunia yang sangat diminati oleh negara-negara seperti India, Pakistan, dan Bangladesh.

Melihat masalah tersebut, Bank Indonesia Jambi melalui Program Sosial Bank Indonesia memberikan bantuan 60 unit rumah pengering kepada 60 orang petani pinang dan kopi anggota kelompok tani di  Kampung Parit Tomo, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Senin (27/5) lalu.


Poltak Sitanggang, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Jambi, mengatakan,  mutu produk dapat mendorong penciptaan harga yang secara langsung dapat berkontribusi pada pendapatan dan kesejahteraan petani itu sendiri.


“Bantuan ini diberikan sebagai wujud kepedulian Bank Indonesia terhadap lingkungan serta upaya untuk mendorong pertumbuhan dan penguatan ekonomi masyarakat melalui perbaikan mutu produk pinang dan kopi yang dihasilkan kelompok petani,” terangnya.


Karena keterbatasan modal dan teknologi, petani pinang hanya mampu melakukan pengeringan secara konvensional dengan cara dihamparkan begitu saja di pekarangan rumah sehingga kurang maksimal. Selain itu, metode pengeringan pinang yang konvensional juga rentan terhadap serangan jamur. Hal-hal tersebut menjadi penyebab utama rendahnya harga jual pinang di tingkat petani. Disparitas harganya dapat mencapai Rp. 900,- per kilogram. Dengan produktivitas 200 Kg per dua hari, maka potensi pendapatan yang hilang dapat mencapai Rp 2 juta dalam satu bulan (22 hari kerja).


Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang hadir mewakili pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyambut baik Program Sosial Bank Indonesia tersebut. Pemerintah menilai program bantuan tersebut tepat diberikan kepada produsen tingkat pertama yakni petani dan berjanji untuk ikut serta dalam langkah penyebarluasan teknologi pengering tersebut. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images