SEMENTAR itu, kemarin (30/05) KPU Kota Jambi menggelar simulasi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Jambi di Lapas kelas II A Jambi. Dalam simulasi ini, pasangan Sy Fasha-Abdullah Sani (FAS) berhasil mengungguli pasangan calon lainnya.
“Berdasarkan hasil simulasi hasilnya, nomor urut satu dapat empat suara, nomor urut dua dapat 13 suara, nomor urut tiga dapat 57 suara dan nomor empat dapat 1 suara,” ujar Ketua KPU Kota Jambi, Ratna Dewi.
Dijelaskannya, sebelum simulasi diberikan materi sosialisasi yaitu profil pasangan calon, nomor urut, foto dan nama lengkap serta visi misinya. “Tapi di surat suara sengaja tidak pakai foto dan nomor urutnya,” jelasnya.
Untuk angka partisipasi pemilih, saat simulasi ini sangat tinggi, surat suara yang digunakan saa simulasi tersebut semuanya sah. “Mereka sudah punya pengertian tentang cara mencoblos yang benar,” sebutnya.
Dikatakan Ratna, beberapa kali pelaksanaan Pemilu belakangan ini, tingkat partisipasi pemilih di Lapas sangat tinggi. Untuk itu ia berharap pada Pilwako ini angka tingkat partisipasi tersebut agar tetap konsisten.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu bentuk penjaminan bahwa hak memilih dan hak dipilih itu adalah hak konstitusional yang diatur oleh Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
“Ketika mereka berada di tahanan tidak menggugurkan hak azazi mereka itu. Jadi kita tetap punya kewajiban untuk melakukan sosialisasi,” tukasnya.
Ratna mengaku, saat sesi dialog, para narapidana berharapkan agar KPU Kota Jambi menyampaikan kepada ketiga pasangan yang lain agar kandidat melakukan kunjungan ke Lapas.
“Memang yang baru datang ke sana menjenguk mereka itu baru Sy Fasha. Mereka berharap yang lain juga melakukan kunjungan, karena mereka ingin mengetahui lebih dekat dan berdialog dengan para calon walikotanya,” tandasnya.
Sedangkan untuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Lapas, jumlahnya mencapai sekitar 700 pemilih. (sumber: jambi ekspres)
“Berdasarkan hasil simulasi hasilnya, nomor urut satu dapat empat suara, nomor urut dua dapat 13 suara, nomor urut tiga dapat 57 suara dan nomor empat dapat 1 suara,” ujar Ketua KPU Kota Jambi, Ratna Dewi.
Dijelaskannya, sebelum simulasi diberikan materi sosialisasi yaitu profil pasangan calon, nomor urut, foto dan nama lengkap serta visi misinya. “Tapi di surat suara sengaja tidak pakai foto dan nomor urutnya,” jelasnya.
Untuk angka partisipasi pemilih, saat simulasi ini sangat tinggi, surat suara yang digunakan saa simulasi tersebut semuanya sah. “Mereka sudah punya pengertian tentang cara mencoblos yang benar,” sebutnya.
Dikatakan Ratna, beberapa kali pelaksanaan Pemilu belakangan ini, tingkat partisipasi pemilih di Lapas sangat tinggi. Untuk itu ia berharap pada Pilwako ini angka tingkat partisipasi tersebut agar tetap konsisten.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu bentuk penjaminan bahwa hak memilih dan hak dipilih itu adalah hak konstitusional yang diatur oleh Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
“Ketika mereka berada di tahanan tidak menggugurkan hak azazi mereka itu. Jadi kita tetap punya kewajiban untuk melakukan sosialisasi,” tukasnya.
Ratna mengaku, saat sesi dialog, para narapidana berharapkan agar KPU Kota Jambi menyampaikan kepada ketiga pasangan yang lain agar kandidat melakukan kunjungan ke Lapas.
“Memang yang baru datang ke sana menjenguk mereka itu baru Sy Fasha. Mereka berharap yang lain juga melakukan kunjungan, karena mereka ingin mengetahui lebih dekat dan berdialog dengan para calon walikotanya,” tandasnya.
Sedangkan untuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Lapas, jumlahnya mencapai sekitar 700 pemilih. (sumber: jambi ekspres)