iklan Intan saat mengerjakan tempat tissue dengan kain flanel
Intan saat mengerjakan tempat tissue dengan kain flanel
Intan Faramithan merupakan kelahiran 3 Februari 1990, Meskipun ia hanya tamatan Madrasah Aliyyah namun ia penuh dengan ide yang membuatnya ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses.

Intan yang biasa disapa ini sehari-hari bekerja sebagai sales promotion salah satu produk kosmetik terkemuka, bukan hanya sebagai karyawan saja, ia juga penuh dengan kegiatan lainnya, ia juga mempunyai usaha sambilan bisnis online hasil kreatifitasnya, make up wedding dan pra wedding serta inai untuk para perempuan yang membutuhkan jasanya. Baginya selama ada jalan untuk menyalurkan hobinya di dunia bisnis kenapa tidak.


”Saya memang suka mencoba hal yang baru untuk menggali potensi yang ada di dalam diri saya ini. Walupun semua saya berlatih sendiri alias otodidak karena kalau less butuh biaya lagi tapi kalau kita geluti memang bisa berhasil, walapun belum sukses tapi Alhamdulillah bisa menambah penghasilan buat jajan sehari-hari. Tutur gadis berlesung pipit ini,” ujarnya


Ia juga berharap semoga kedepannya bisnis yang ia geluti ini bisa menjadi contoh untuk adiknya di kemudian hari. Karena untuk menjadi seorang pengusaha butuh keuletan dan ketekunan serta tekat yang kuat demi meraih kesuksesan tersebut.


Kreasi dari Kain Flanel

Di tangan Intan Faramitha semua produk bisa menjadi antic dan unik, sentuhan tangannya merangkai dan menkreasikan kain flannel telah menjadi lahan bisnis baginya. Perempuan yang tinggal di  Desa Sarang Burung RT 12 Kabupaten Muaro Jambi ini mampu merubah kain flanel menjadi produk bernilai jual yang tinggi.


“Awalnya saya hanya melihat orang membuat tutupan toples dari kain flanel , akhirnya dengan modal uang 50 ribu dan modal nekat karena rasa ingin tau,  saya akhirnya mencoba sendiri membuat berbagai kreasi dari kain flannel di rumah,” ujarnya.

Pertama ia ambil toples plastic lalu dibuat pola dan digunting kemudian di lem karena kain planel ini utamanya menggunakan lem, bukan dengan jahitan. “Pertama kali saya buat toples yang bermotif kreopi alias kodok,” lanjutnya.


Saat toplesnya jadi akhirnya ia lanjut membuat tempat tissue, mainan kunci, bross jilbab, sarung pena dan sarung handphone. “Itulah akhirnya saya jadikan bisnis online saya kalau ada yang pesan barulah saya buat,” tambahnya. 

Harga yang ia patok juga tidak terlalu mahal dari harga 5 ribu sampai 100 ribu semua tergantung rumit atau tidak permintaan dari konsumennya. Bagi siapa pun yang melakukan pemesanan dengan bentuk dan keinginan sendiri bisa juga asalkan membawa contoh fotonya. Dan kalau untuk kain flannel ini cara merawatnya juga mudah, selesai di gunakan bisa di simpan di plastic biar bisa tahan lama dan tidak menyimpan debu.


Manik Bernilai Jual Tinggi

Intan Faramitha juga mebuat kerajinan manik.  Menariknya walaupun kegiatan padat tapi ia masih sempat membuat pesanan para pelanggannya. Karena menurutnya, menolak rezeki yang datang akan menyulitkan kehadiran pundi rezeki lainnya.

Berawal modal lima ratus ribu rupiah untuk membeli tali tangsi dan aneka macam manik-manik akhirnya ia membuat tempat air minum yang pertama ia rangkai untuk lebaran di rumah.  Dari situlah akhirnya tetangga dan teman-temannya mulai melaikukan pemesanan.  


Tak puas di situ saja, akhirnya ia membuat untuk tempat tissue, untuk tempat toples, bunga mawar, tempat buah-buahan, tempat permen, tempat pena, mainan kunci, bross jilbab dan tempat nelayat.


Kalau soal harga memang sedikit mahal karena harga maniknya sendiri juga mahal. Harga yang di patok dari yang termurah untuk mainan kunci Rp. 5.000 sampai yang termahal tempat air minum Rp 300 ribu rupiah. Jika fokus, sehari ia bisa menyelesaikan satu tempat minum. (sumber: jambi ekspres)


Berita Terkait



add images