iklan LAPORAN : Direktur Advokasi dan pengaman FAS, Yosep Beno menunjukkan 
bukti laporannya kepada Panwaslu dihadapan sejumlah wartawan.
LAPORAN : Direktur Advokasi dan pengaman FAS, Yosep Beno menunjukkan bukti laporannya kepada Panwaslu dihadapan sejumlah wartawan.
Mendekati hari pemungutan suara Pilwako Jambi, tensi politik mulai memanas. Hal ini tampak dari tim masing-masing kandidat saling tangkap dan lapor soal dugaan money politik ke Panwaslu.

Seperti tim pasangan Sy Fasha-Abdullah Sani (FAS) misalnya, kemarin tim pasangan ini melaporkan dugaan money politik yang dilakukan pasangan Effendi Hatta-Asnawi AB dan Sum Indra-Maulana (Simpatik).


Direktur Advokasi dan pengamanan FAS, Yosep Beno mengatakan, untuk Fena, masyarakat diberikan oleh tim Fena kupon yang modusnya zakat. Pemberian zakat ini diberikan oleh tim Fena di rumah Didin di Jalan Danau Sipin, RT 26 RW 09 Legok, Telanaipura.


“Jadi masyarakat berbondong-bondong kesana menerima amplop yang berisi uang Rp 50 Ribu sekitar pukul 09.30 WIB tadi pagi (kemarin, red). Itu sudah kita laporkan ke Panwaslu Kota Jambi,” katanya saat jumpa pers kemarin.


Kemudian tim Simpatik melakukan dugaan pemberian uang diselipkan disticker yang bertuliskan coblos nomor 2 Sum-Maulana di Danau Teluk. “Ini juga sudah kita laporkan ke Panwaslu. Barang bukti uang dan sticker kita serahkan kepada Panwaslu dari kedua pasangan ini,” ujarnya.


Yosep mengaku, sejauh ini pihaknya sudah membuat 11 laporan pelanggaran ke Panwaslu. Ada pelanggaran administrasi, netralitas PNS dan money politik. “Pada masa tenang saja yang kita laporkan empat,” tandasnya.


Sementara itu, Direktur Media Center Fena, Hasan Mabruri membantah dugaan pelanggaran money politik yang dilakukan pihaknya. “Kami belum bisa memberikan komentar banyak, karena kami harus cek terlebih dahulu kebenarannya. Jangan-jangan ada pihak lain yang ingin menjatuhkan kami,” elaknya.


Demikian juga dengan Tim Sukses Simpatik, Wiwid Iswara. Menurutnya Simpatik tidak ada melakukan pelanggaran money politik tersebut. “Tidak ada itu, sekarang tim kita tidak ada yang bergerak. Mungkin saja itu saat sosialisasi tahun lalu, kan biasanya banyak masyarakat yang mengundang dan meminta bantuan untuk Masjid atau pengajian,” tukasnya.


Terpisah, Ketua Panwaslu Kota Jambi, Maroli saat dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh calon nomor dua, tiga dan empat.(sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images