iklan
Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pemilu 2014 mendatang, yang ditetapkan oleh KPU Jambi masih ditemukan banyak masalah dan kejanggalan.

Dalam DPS yang ada ditemukan masalah seperti tanpa NIK atau NIK Ganda, nama salah, tempat tanggal lahir, umur, status perkawinan, jenis kelamin dan alamat yang salah terdaftar menjadi calon pemilih pada Pemilu 2014 nanti.

Berdasarkan audit sementara yang dilakukan Bawaslu terhadap akurasi DPS Pemilu 2014 yang ditetapkan KPU ditemukan begitu banyak data pemilih yang salah.

Data yang diperoleh harian ini menyebutkan, dari hasil audit terhadap akurasi DPS dari 440 sample TPS se-Provinsi Jambi saja, terdapat sebanyak 56 nama pemilih yang bermasalah. 115 tempat lahir, 312 tanggal lahir, 350 umur, 221 status perkawinan, 75 jenis kelamin dan 79 alamat yang bermasalah.

Ketua Bawaslu Provinsi Jambi, Asnawi kepada wartawan mengatakan, proses audit ini dilakukan dengan melakukan sensus terhadap pemilih di sejumlah TPS yang telah ditentukan sebagai sampling audit.

“Data ini dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Jambi minus Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kalau dilihat dari sample ini DPS se-Provinsi Jambi bisa belasan ribu bermasalah atau bahkan lebih,” ujarnya.

Kesalahan DPS ini juga menurutnya karena banyak yang tidak dilakukan pemutakhiran secara langsung. “Contohnya di Kota Jambi, ada dibeberapa tempat tidak dimutakhirkan, bisa saja ini data Pilwako. Juga soal ketataan mengumumkan DPS, dibanyak tempat DPS ini tidak diumumkan,” tambahnya.

Selain itu juga data DPS ini banyak yang tidak diserahkan ke pengurus parpol ditingkat kecamatan untuk diteliti ulang. “Jadi jangan harap ada sumbangsih dari parpol tingkat kecamatan untuk perbaikan DPS, karena diseluruh kabupaten/kota sebagian besar pengurus kecamatan tidak menerima. Juga pengurus parpol yang tidak peduli,” tukasnya.

Namun demikian, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap DPS untuk pesta demokrasi tersebut. “Penetapan DPS HP 16 Agustus, setelah diumumkan nanti kita audit lagi,” tandasnya.

Sementara itu, untuk berkas para Caleg, diakui Asnawi hingga saat ini juga masih banyak yang bermasalah. Seperti masalah ijazah Bakri Pajawa dan Mustamar yang kembali maju sebagai Caleg untuk DPRD Kota Jambi.

“Pada Pemilu sebelumnya ijazah keduanya bisa lolos, kali ini kalau tidak ditindaklanjuti oleh Panwaslu Kota Jambi akan kita ambil alih. Termasuk juga soal kesehatan Caleg,” katanya.
Permasalah ijazah ini juga untuk Caleg PPP, atas nama Topan. Saat diverifikasi, Dinas Pendidikan Merangin tidak mau mengeluarkan pernyataan kebenaran ijazah paket B dan C milik Topan. “Di tempat lain kami dapat surat pernyataannya. Jadi kita bertanya-tanya kenapa tidak mau, makanya kita klarifikasi,” pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images