BUNGO, Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesbangpolinmas Kabupaten Bungo, sepanjang tahun 2013 ini telah terjadi sebanyak 31 kasus kebakaran. Dari 30 kasus tersebut, kerugian ditaksir mencapai Miliaran rupiah.
KEBAKARAN DI BUNGO
Januari : 2 kasus kerugian Rp 33 juta
Februari : 2 kasus kerugian ditaksir Rp 150 juta
Maret : 5 kasus kerugian Rp 150 juta
April : 6 kasus kerugiannya Rp 265 juta
Mei : 3 kasus kerugian Rp 127 juta
Juni : 9 kasus kerugian Rp 232 juta
Juli : 4 kasus Kerugian mencapai Rp 7 Miliar
Adapun rincian kasus kebarakan tersebut diantaranya, pada bulan Januari terdapat 2 kasus dengan kerugian lebih kurang Rp 33 juta. Februari 2 kasus dengan kerugian ditaksir Rp 150 juta, pada bulan Maret terdapat 5 kasus dengan kerugian lebih kurang Rp 150 juta. Akan tetapi, tiga kasus kebakaran lainnya belum ditaksir.
Pada bulan April, dikatakan Arpan, Kepala UPTB Kesbangpolinmas Kabupaten Bungo mengatakan, kasus kebakaran sebanyak 6 kasus. Dari enam kasus ini, ada dua kasus yang telah dihitung kerugiannya, yaitu sebesar Rp 265 juta. “Empat kasus lainnya belum ditaksir berepa kerugiannya,” pungkasnya, saat dikonfirmasi harian ini diruang kerjanya (28/7) kemarin.
Pada bulan Mei sebanyak 3 kasus kebakaran, kerugian yang ditaksir mencapai Rp 127 juta. Pada bulan Juni, sebanyak 9 kasus kebakaran, kerugian lebih kurang Rp 232 juta. Bulan Juni adalah bulan yang paling banyak kasus kebakaran dari bulan lainnya.
Kemudian, bulan Juli sebanyak 4 kasus kebakaran, kerugian yang terjadi pada bulan Juli ini adalah kerugian yang paling besar. Selain kerugian, kebakaran yang terjadi pada 25 Juli itu adalah kebakaran yang paling besar di Kabupaten Bungo selama ini. Hanya saja, pihak pemedam kebakaran belum bisa mentaksir berapa jumlah kerugiannya, sebab, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
“Kita belum bisa menaksir berapa kerugian keakaran yang menhanguskan 15 ruko tersebut. Kalau kita perkirakan mencapai Rp 7 Miliar,” kata Arpan lagi.
Penyebab kebakaran yang terjadi di kabupaten Bungo di dominasi arus pendek. Dari laporan yang ada, setidaknya ada 10 yang disebabkan arus pendek, kompor gas 1 kasus, kompor minyak tanah 2 kasus, dibakar orang 1 kasus. Kemudian, kabel pengapian 1 kasus, kipas angin 1 kasus, listrik mobil 1 kasus, konsleting 2 kasus, dan petasan 1 kasus. Sedangkan yang lainnya, belum diketahui apa penyebabnya.
“Yang paling banyak disebabkan arus pendek,” ujar Arpan. Dalam kesempatan itu, Arpan juga merilis lokasi yang rawan kebakaran di Kota Muara Bungo, yaitu, Toko Panjang, Cimpago, dan deretan toko emas. “Beberapa titik itukan ruko lama. Disana tidak ada jalur evakuasinya,” imbuhnya.
Kedepan, dikatakan Arpan, apabila ingin mendirikan bangunan, instansi terkait harus benar-benar jelas memberikan izin. “Kalau seperti di pasar muara bungo inikan susah, setidaknya, setiap sepuluh ruko harus ada jalur evakuasi,” katanya.
sumber: jambi ekspres