iklan Kredit Investasi Jambi Terus Tumbuh
Kredit Investasi Jambi Terus Tumbuh
Penyaluran kredit perbankan di Provinsi Jambi sampai dengan Triwulan II 2013 masih menunjukkan perkembangan yang positif. Penyaluran kredit oleh bank umum mencapai Rp22,22 triliun atau meningkat 15,22% (ytd) selama tahun 2013, lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan semester pertama tahun 2012 yakni sebesar 11,49%.

Berdasarkan pangsanya, kredit terbesar adalah kredit konsumsi sebesar Rp9,38 triliun, diikuti oleh kredit modal kerja sebesar Rp7,37 triliun dan kredit investasi sebesar Rp5,48 triliun. Dengan demikian, penyaluran kredit produktif Jambi mencapai 57,81%.

Marlison Hakim, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi dalam rilisnya mengungkapkan, masih tingginya pertumbuhan kredit Jambi tersebut utamanya disumbang oleh tingginya pertumbuhan kredit investasi, yang mencapai 47,22% dalam semester ini.

“Dalam beberapa waktu terakhir ini, pertumbuhan kredit Jambi menunjukkan arah yang cukup baik yakni ditopang oleh akselerasi kredit investasi yang bersifat jangka panjang,” paparnya.

Kredit investasi di Jambi utamanya dialokasikan pada sektor pertanian yaitu perkebunan kelapa sawit (mencapai 41,23%). Meskipun dalam beberapa waktu terakhir ini, harga kelapa sawit belum kembali ke harga normal tahun lalu namun para pengusaha berpendapat prospek perkebunan di Jambi masih akan baik ke depannya.

Terlihat dari meningkatnya kredit investasi kelapa sawit mencapai 76,51% menjadi Rp2,26 triliun. Penyaluran kredit investasi tersebut utamanya untuk pembelian sarana pendukung perkebunan seperti alat berat, pembangunan infrastruktur (sarana dan prasarana jalan), dan pembukaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

Sementara itu, kredit modal kerja, yang menunjukkan perputaran kredit dalam jangka pendek, menunjukkan perlambatan dengan tumbuh 0,53%. Adapun pertumbuhan kredit konsumsi relatif stabil di kisaran 13,83%.

Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit untuk usaha di Jambi didominasi oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar Rp5,58 triliun (25,09%) dan sektor pertanian Rp3,76 triliun (16,92%). Meningkatnya kredit didukung oleh masih tingginya pertumbuhan kedua sektor dimaksud. Kredit perdagangan Jambi utamanya disalurkan untuk perdagangan eceran berbagai jenis makanan dan minuman. Kondisi ini sejalan dengan situasi perekonomian Jambi terkini mengalami peningkatan di usaha ritel.

“Pertumbuhan kredit yang baik tersebut mengindikasikan berkembangnya prospek ekonomi Jambi ke depan. Kondisi ini juga didukung oleh persentase kredit bermasalah yang rendah yaitu 1,93%, di bawah ketentuan Bank Indonesia yakni maksimum 5%,” demikian tutupnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images