Jumlah total uang keluar (outflow) dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi selama Ramadan untuk periode Juli hingga 2 Agustus mencapai angka Rp 1,2 triliun. Jumlah tersebut meliputi penarikan dan penukaran dari perbankan, penukaran umum dan juga kas keliling yang disediakan oleh BI, baik di daerah maupun di Kota Jambi. Sementara untuk uang masuk (inflow) selama bulan Juli tercatat Rp 294 miliar.
Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Poltak Sitanggang , mengatakan terjadi peningkatan sebesar 100 persen dari bulan Juni sebesar Rp 581 juta. Ini dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan masyarakat menjelang datangnya hari raya idul fitri. “Peningkatan yang terjadi sebesar 100 persen ini merupakan fenomena musiman hari raya Idul Fitri,” paparnya kepada Jambi Ekspres kemarin (12/7).
Sebelumnya, untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat menyambut hari raya 1434 H, BI telah pemproyeksikan kebutuhan uang untuk Provinsi Jambi sebesar Rp 2,2 triliun. Namun dalam realisasinya, masih tersisa sebesar Rp 1 triliun. “Dari proyeksi yang telah kita sediakan, memang masih tersisa sekitar Rp 1triliun. Namun ini lebih baik dari pada mengalami kekurangan,” paparnya.
Ia juga menambahkan, kurangnya peredaran uang kertas di masyaraakt juga dipengaruhi dari penggunaan uang elektronik atau e-money yang berangsur sudah banyak digunakan saat bertransaksi.
“Kita terus mendorong penggunaan fasilitas e-money dimasyarakat dikarenakan selain mengurangi resiko kriminalitas, lebih jauh ini dapat menekan biaya pencetakan uang kertas dan logam,” tandasnya.
sumber: jambi ekspres
