iklan Poltak Sitanggang
Poltak Sitanggang
Penyaluran kredit UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Provinsi Jambi sampai dengan Triwulan II-2013 (periode Januari-Juni) menunjukkan perkembangan yang positif, yaitu meningkat 12,19% menjadi Rp8,77 triliun. Namun demikian, pertumbuhan tersebut melambat jika dibandingkan semester pertama 2012 yang mampu tumbuh 14,20%. Pangsa kredit UMKM di Jambi mencapai 39,45% dari total kredit Jambi yang sebesar Rp22,22 triliun.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Poltak Sitanggang mengatakan,  penyaluran Kredit UMKM diberikan paling banyak untuk usaha mikro dengan jumlah rekening mencapai 110.301 rekening diikuti oleh usaha kecil (22.820 rekening) dan usaha menengah (4.431 rekening).

Namun demikian, berdasarkan nominal kreditnya, kredit menengah yang memiliki plafon kredit relatif lebih tinggi menjadi penerima kucuran pinjaman terbesar mencapai Rp3,13 triliun (35,96%).

“Dalam beberapa waktu terakhir ini, pertumbuhan kredit Jambi ditopang oleh kredit investasi, termasuk juga bagi UMKM. Kredit investasi UMKM mampu tumbuh 53,12% di semester pertama sementara kredit modal kerja UMKM turun 2,40%”, ungkap poltak dalam rilisnya kemarin (18/7).

“Penyaluran kredit UMKM mengalami beberapa kendala, antara lain jaringan kantor masing-masing bank, jumlah ketersediaan SDM perbankan, serta syarat administratif dari UMKM yang belum “bankable”. Ke depannya, Bank Indonesia berupaya untuk mendorong penyaluran kredit UMKM mencapai minimal 20% untuk setiap banknya,” paaprnya.

Pangsa kredit UMKM Jambi sudah lebih dari target tersebut, namun belum merata untuk semua bank. Bank Indonesia berencana untuk menggulirkan beberapa program pendalaman akses keuangan, antara lain branchless banking, pengembangan lembaga keuangan mikro serta pendampingan dan pelatihan kepada UMKM. “

Kami berharap program pengembangan tersebut bisa meningkatkan kualitas produksi dan menjadikan UMKM lebih bankable.”, tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images