iklan TERTIDUR: Salah satu induk harimau, satwa yang menghuni taman rimba 
tengah tertidur. Untuk lebih mengamankan kondisi bunbin Taman Rimba, 
direncanakan akan dipasang CCTV di setiap kandang satwa koleksinya.
TERTIDUR: Salah satu induk harimau, satwa yang menghuni taman rimba tengah tertidur. Untuk lebih mengamankan kondisi bunbin Taman Rimba, direncanakan akan dipasang CCTV di setiap kandang satwa koleksinya.
Matinya 2 ekor Singa koleksi Kebun Binatang (Bunbin) Taman Rimba Jambi, Gebo dan Sonya beserta satu harimau Sumatera bernama Peter menjadi pukulan bagi pengelola taman rimba. Pengawasan yang lemah diduga menyebabkan bisa masuknya racun yang akhirnya membunuh satwa tersebut.

Sepdinal, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jambi mengakui sendiri jika pengawasan dan pengamanan Taman Rimba selama ini lemah. Bahkan, hanya ada satu orang satpam yang ebrjaga siang dan malam. Sehingga, dengan kejadian in, pihaknya akan melakukan pembenahan. "Untuk kedepan kita akan pasang CCTV dan tambah petugas keamanan," ujarnya.

Setelah diteliti, maka pada 22 Agustus didapat hasil bahwa kematian karena racun jenis striknin yang merupakan racun untuk membunuh anjing rabies. "Kita telah lakukan pemeriksaan saksi dan pemasok daging bunbin. Kita blum tahu siapa plaku. Diduga pelakunya memang orang dalam," tegasnya.

Tim penyidik BKSDA sudah memeriksa 4 orang internal di bunbin dan distan. 2 orang pemasok daging, satu keeper dan penjaga malam. "Bagi pelaku diancam uu nomor 5 dengan Hukuman diatas 5 tahun,"katanya.

Kepala Bunbin, Adrianis mengaku pengamanan di sana lemah. "Satpam 1 orang. Kalau pengunjung ramai,baru kita pekerjakan warga disana," katanya.

Dia mengakui pula tidak pernah mengecek makanan satwa disana. "Saat beri makan memang tidak kita cek. Cuma dilihat dagingnya segar, ya langsung diberikan," ujarnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images