iklan Survei LSI Denny JA : Elektabilitas 57,2 Persen, Haris-Sani Berpotensi Unggul Di Pilgub Jambi 2024
Survei LSI Denny JA : Elektabilitas 57,2 Persen, Haris-Sani Berpotensi Unggul Di Pilgub Jambi 2024

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA meliris hasil survei terbaru untuk Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jambi pada Pilkada 2024. Survei ini dilakukan pada tanggal 10-14 November dengan jumlah 1.200 responden yang terbesar di 11 kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi.

Metode survei dilakukan sistim wawancara tatap muka dengan Margin of eror 2,9 persen. Hasilnya lembaga LSI Denny JA menyimpulkan pasangan Al Haris-Abdullah Sani berpotensi memenangkan Pilgub Jambi 2024 dengan elektabilitas 57,2 persen.

Sedangkan elektabilitas pasangan Romi Hariyanto-Sudirman hanya sebesar 26,7 persen, tertinggal jauh dari pasangan Al Haris-Abdullah Sani. Adapun yang belum menjawab atau belum menentukan pilihan hanya sebesar 16,1 persen.

Muhammad Khotib, Peneliti LSI Denny JA mengatakan bahwa tingginya elektabilitas Al Haris-Abdullah Sani tidak terlepas dari tingkat pengenalan dan kesukaan terhadap pasangan calon. Dari survei yang dilakukan, tingkat pengenalan dan kesukaan Al Haris juga mendominasi.

"Tingkat pengenalan Al Haris berada pasangan angka 89,8 persen dan Abdullah Sani 64,4 persen. Sedangkan tingkat kesukaan juga tertinggi yakni Al Haris 82,8 persen dan Abdullah Sani 84,3 persen," ujarnya, Jumat (22/11/2024).

Disamping itu, kata Khotib, paslon Romi-Sudirman hanya memiliki pemilih militannya sekitar 17,8 persen. Angka strong supporter yang masih rendah ini tentu saja tidak cukup menggembirakan buat seorang kandidat karena masih jauh di angka aman untuk menang.

Meski begitu, Khotib mengingatkan, bahwa peluang masih terbuka buat siapa saja, karena ada pemilih soft supporter yang masih cukup tinggi, yaitu 44,9 persen. Soft supporter adalah pemilih cair, gabungan antara orang yang sudah memilih tapi bisa berubah dan mereka yang belum punya pilihan sama sekali.

Namun, kata Khotib, jika merujuk pada waktu yang tinggal dua hari jelang masuk masa tenang ini, tidak mudah buat kompetitor yang masih tertinggal jauh elektabilitasnya untuk bisa mengejar kompetitor yang diatasnya.

Berita Terkait