Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat di bulan Agustus, Nilai tukar petani (NTP) mengalami penurunan pada 4 subsektor tanaman yakni tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, dan sektor peternakan.
Berdasarkan data, sub sektor tanaman pangan tercatat 84,37 menurun sebesar 0,40 dari sebelumnya yang tercatat dibulan juli yakni 84,70 persen. holtikultura menurun sebesar 0,73 persen dari angka dibulan Juli sebesar 87,04 menjadi 86,41.
Sementara untuk tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan sebesar 0,70 persen dari 86,82 dibulan Juli menjadi 86,20, dan sektor perternakan sebesar alami penurunan 0,33 ,persen dari bulan Juli 98,40 menjadi 98,08 di bulan Agustus.
Kepala Bidang Statisistik Distribusi, BudiHardiyono, ME. menegaskan masih rendahnya NTP pada bulan Agustus disebabkan karena indeks harga yang diterima petani lebih kecil dari kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani.
"Dampaknya ini mempengaruhi terhadap daya beli petani yang sedikit mengalami penurunan," paparnya kemarin (3/9).
NTP sendiri diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap harga yang dibayar yang menjadi salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli di pedesaan. Selain itu, NTP juga menunjukan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang di konsumsi maupun untuk biaya produksi.
"Namun demikian, penurunan NTP bukan berarti kesejahteraan petani menurun. Hanya saja daya belinya yang berkurang. Karena NTP tak berpengaruh dengan penurunan kesejahteraan," tambahnya.
Namun meskipun dari 4 subsektor mengalami penurunan, NTP pada sub sektor perikanan tetap mengalami kenaikan. Tercatat pada bulan juli dari subsektor perikanan diangka 90,07 meningkat sebesar 0,70 persen dibulan agustus menjadi 90,70.
Sementara itu tingkat inflasi pedesaan mengalami peningkatan sebesar 0,63 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok barang dan jasa. Jika dilihat pada kelompok pengeluran inflasi terjadi pada enam kelompok pengeluran, yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,87 persen, kelompok masakan jadi sebesar 0,75 persen, kelompok perumahan sebesar 0,17 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,14 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,65 persen dan yang tersakhir pada kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,09 persen. Sedangkan pada kelompok pendidikan dan rekreasi tidak ada perubahan indeks.
"Laju inflasi dan kalender januari hingga agustus yakni sebesar 8,86 persen sedangkan laju inflasi agustus 2013 terhadap agustus 2012 (yoy) sebesar 9,25 persen," tutupnya.
sumber: jambi ekspres