iklan BELAJAR : Siswa MIN Model Kota Jambi saat mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
BELAJAR : Siswa MIN Model Kota Jambi saat mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
Sebagai Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), maka MIN Model Jambi benar-benar membekali para muridnya dengan bekal ilmu agama yang kuat. Khususnya bagi mereka yang sudah duduk dikelas 3-6.

Menurut kepala MIN Jambi, Syafrin abwha setiap harinya mulai pukul 07.15 WIB hingga 07.45 WIB murid kelas 3-6 diwajibkan untuk menyetor hafalan surah pendek.

“Mereka menghafalnya dirumah. Pukul 07.15-07.45 WIB setiap harinya akan dievaluasi oleh wali kelasnya masing-masing. Untuk memantau hafalan surat pendek tersebut. Kita menggunakan kertas laporan khusus, setiap semesternya ada 20 surat pendek yang wajib dihafal,” jelas Syafrin saat dijumpai diruang kerjanya kemarin.

Selain hafalan surat pendek, pihaknya juga mewajibkan murid-muridnya untuk belajar salat baik secara teori maupun praktek setiap jelang pulang sekolah. Ini juga berlaku hanya untuk siswa kelas 3-6 saja.

“Kalau murid kelas 1 dan 2 belum. Mereka ini masih dibiasakan dengan suasana sekoalh ini dulu,” tukasnya.

Tak hanya itu, memenuhi juknis penerapan kurikulum umum 70 persen dan kurikulum agama 30 persen, pihak MIN Jambi juga mengajarkan seni baca Al-Qur’an (SBA).

SBA ini berbeda dengan Iqro. Perbedaannya jika Iqro hanya memperkenalkan huruf hijaiyah dan cara mengaji yang baik dan benar, maka SBA sudah mengajarkan keindahan membaca Al-Qur’an seperti bacaan para qori dan qoriah.

Khusus SBA, selain menjadi pelajaran wajib, juga dijadikan kegiatan ekstrakurikuler disamping berbagai kegiatan ekskul lainnya seperti drumband, karate, pramuka, tari, da’i cilik, LCC dan Olahraga.

Kesemuanya dilatih dengan profesional dengan mendatangkan pengajar yang kompeten dibidangnya. Karena bobot pendidikan agama yang diterapkan di MIN ini, tak heran setiap ajaran baru, membludak calon murid yang mendaftar di MIN yang berlokasi dikawasan Sukorejo Thehok ini.

“Kita memang berkomitmen mencetak generasi yang melek ilmu dunia sekaligus akhirat. Bagaimana pendidikan agama bisa kita transfer pada mereka untuk bekal hidupnya, nanti,” pungkas Syafrin.

sumber: je

Berita Terkait



add images