iklan
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Selincah saat ini terbengkalai. Hanya ada beberapa pembangkit yang masih dioperasikan hingga saat ini di PLTD itu. Hal ini dibenarkan oleh H Tambunan, Humas PT PLN WS2JB Area Jambi, Jumat (20/9).

"PLTD Selincah tak dioperasikan lagi, karena anggaran untuk operasionalnya besar sekali," katanya saat dijumpai di ruangannya.

Disebutkannya, PLTD itu mempunyai kapasitas yang tidak besar. Dibandingkan pembangkit listrik lainnya, PLTD ini sangat kecil kapasitasnya. "Kalau dulu kapasitasnya 4x5 MW," ungkapnya.

Untuk mengoperasikan PLTD itu menggunakan mesin diesel yang membutuhkan solar yang tidak sedikit. "Coba bayangkan 1 liter solar, itu bisa membangkitkan 3 KWh. Sementara Solar kita beli Rp 6 ribuan. Sementara kita jual strumnya per KWh itu Rp 665. Coba bayangkan berapa kerugian kita," ungkapnya.

"Strum kita jual Rp 665 per 1 KWh. Sementara 1 liter itu hanya mampu membangkitkan 3 KWh. Artinya, dalam 1 liter itu pendapatan kita hanya Rp 2 ribu kurang lebih. Sementara beli solarnya Rp 6 ribu. Bayangkan berapa kerugian tiap liternya," tambahnya.

Ditanya, sudah berapa lama PLTD itu tak dioperasikan? Dia mengatakan, kurang lebih sudah sejak 1 tahun belakangan tak dioperasikan. "Sudah 1 tahunan sudah tak dioperasikan lagi," ujarnya.

Disebutkannya, saat ini, beban puncak kebutuhan listrik provinsi Jambi mencapai 160 MW. Sementara, Jambi sendiri sudah memiliki beberapa. Pembangkit listrik. Seperti PLTG sungai gelam dengan kapasitas 1x100 MW. Lalu, PLTMG sungai gelam 5x7 MW serta PLTG Selincah 2x50 MW. "Bahan baku PLTG itu adalah gas," tandasnya.

sumber: je

Berita Terkait



add images