Rumah dua lantai milik Bahrul (48), di Larik Pandak, Desa Tanjung Pauh Mudik, Kec Keliling Danau, Kab Keinci, Sabtu (21/9) dini hari, ludes di lalap si jago merah. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun tak satu pun harta benda yang berhasil diselamatkan.
Api mulai diketahui sekitar pukul 01.45 WIB, saat warga setempat sedang tertidur lelap. Rumah Bahrul saat itu kebetulan hanya dihuni oleh anaknya yang masih duduk di kelas V SD bersama neneknya (ibu Bahrul) yang sudah uzur. Sedangkan, Bahrul sendiri bersama isterinya sedang berada di Padang, Sumatera Barat, karena berobat.
Api pertama kali muncul di lantai satu. Api dengan cepat membesar dan menjalar ke seluruh bagian rumah. Apalagi, di dalam rumah terdapat beberapa derijen berisi bensin dan banyaknya material kayu. Pasalnya, sehari-hari Bahrul dikenal sebagai tukang perabot atau konsen. Selain itu, di juga membuka warung dan menjual bensin eceran.
Anak korban bersama neneknya berhasil menyelamatkan diri dan segera berteriak minta tolong. Ratusan warga yang kemudian datang ke lokasi pontang-panting berusaha memadamkan api. Namun, besarnya kobaran api dengan cepat menjalar ke tingkat 2 yang berlantai papan dan tanpa ampun melahap seisi rumah.
Upaya memadamkan kobaran api juga dibantu oleh sejumlah armada Damkar. Namun, semuanya sia-sia saja. Bahkan, api nyaris saja menghanguskan beberapa rumah tetangga yang ada di bagian belakangnya.
'Bahrul sedang berobat ke Padang. Habis semua. Tak ada yang bisa diselamatkan. Total kerugian mencapai ratusan juta. Isi warungnya saja bisa Rp 100 juta,' kata Sudarto, salah seorang warga, yang juga PNS di Sat Pol PP Kab Kerinci.
Sementara itu, pantauan jambiupdate.com, Sabtu (21/9) pagi, rumah Bahrul tampak tinggal puing. Para keluarga korban bersama sejumlah warga masih berada di lokasi. Sebab-sebab terjadinya kebakaran, hingga berita ini diturunkan masih diselidiki pihak berwajib.(*)
Redaktur : Joni Yanto.
