Saat ini, ada sebanyak 60 orang pasien bebas pasung tak tertampung di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jambi. Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jambi, Hernayawati menyebut, saat ini di RSJ telah terdapat 61 pasien bebas pasung yang ditampung. “Tapi banyak lagi pasien yang belum dijemput,” katanya.
Sebab, menurut Hernayawati, kapasitas tampung di RSJ tidak memadai. Saat ini, terdapat 60 orang yang dipasung disejumlah daerah. “Diantaranya ada di Kabupaten Bungo dan Kerinci,” ujar Hernaywati dihadapan gubernur.
Namun demikian, kata hernaywati, 270 kapasitas tempat tidur yang disiapkan di RSJ sudah tidak memadai lagi. Saat ini, sudah ada 350 pasien yang tertampung di RSJ ini. “Belum lagi pasien narkoba yang minta rawat inap. Itu tak terlayani lagi,” ujarnya.
Dalam hal penanganan narkoba, Hernayawati menyebut, saat ini pihaknya hanya bisa melayani rawat sementara. Yakni penanganan selama dua minggu, kemudian pasien dirawat jalan dengan tetap dipantau. “Sekarang ini, pengadilan juga menyerahkan ke kita untuk penanganan rehabilitasi narkoba. Karena untuk rehabilitasi tidak ditahan,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus mengatakan, akan mengusahakan penambahan ruang penginapan baru di RSJ Provinsi Jambi. Gedung baru ini nantinya, akan diusahakan didanai melalui corporate social responsibility (CSR). “Kita akan minta bantuan sejumlah perusahaan, sebab diperkirakan untuk pendanaan ini akan menelan dana sekitar Rp 800 juta,” tegasnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Jambi, Syahrasaddin mengatakan, untuk penanganan narkoba, nantinya RSJ hanya penanganan sementara. Untuk penanganan jangka panjang dan pemulihan akan dikerjasamakan melalui dinas sosial dan Pesantren Albakoah.
“Jika pasien ekonominya memadai, nanti akan disarankan ke Albarokah. Tapi untuk yang ekonomi lemah akan diarahkan ke panti sosial. Disana akan diajarkan keterampilan,” tegasnya.
sumber: je