iklan Kepala Pustekkom Kemendikbur RI saat menyampaikan materi pada Seminar TIK.
Kepala Pustekkom Kemendikbur RI saat menyampaikan materi pada Seminar TIK.
Setelah menggelar berbagai lomba dalam Kihajar Award 2013, Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) Dinas Pendidikan Provinsi Jambi juga menggelar Seminar Teknologi Informasi dan Komuniasi (TIK) pada Kamis (03/10) kemarin di Jamtos.

Kegiatan ini dihadiri sebanyak 500 guru dari 11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi. Sedangkan pemateri seminar ini adalah Kepala Pustekkom Kemendikbur RI, Dr Ir Ari Santoso, DEA yang memberikan materi tentang Peran TIK dan Mutu Pendidikan.

Selanjutnya dari PT Telkom, Hengki Hikmawan, ST yang memberikan materi Internet Sehat, dari Bappeda Provinsi Jambi, Dr Hj Eva Susanti, M.Kes yang memberikan materi Kebijakan Daerah Terhadap Pendidikan dan dari Eleven Komputer tentang Sarana dan Prasarna Pendukung TIK.

Kepala Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Azwan, S.Sos, ME mengatakan bahwa TIK dengan berbagai pengembangannya dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan materi pelajaran, mensupport para guru dan siswa, hingga mengendalikan metode pengajaran dan pembelajaran.

Pemanfaatan TIK untuk meningkatkan mutu pendidikan dan bisa memangkas jarak, waktu, serta biaya. Kelebihan tersebut bisa diwujudkan sepanjang tersedianya infrastruktur yang memadai antar titik yang terhubung,” ujar Azwan.

Sementara itu Kepala Pustekom, Dr Ir Ari Santoso, DEA mengatakan bahwa pemanfaatan TIK bisa pula dipahami sebagai upaya membuka pintu masuk (access point) bagi pelaku pendidikan lokal agar senantiasa terhubung dengan dunia luar. Dengan adanya keterhubungan ini arus informasi dan transfer pengetahuan bisa terus terjadi melalui saluran yang disediakan.

“Upaya serius untuk mewujudkan hal tersebut saat ini telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) melalui pengembangan infrastruktur berbasis TI dengan nama Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas),” jelasnya.

Melalui Jardiknas inilah, seluruh pelaku pendidikan lokal bisa terkoneksi satu sama lain secara on line melalui fasilitas electronic education (e-education). Poin akses untuk e-education ini salah satunya dilakukan melalui portal rumah belajar.

sumber: je

Berita Terkait



add images