iklan Hasnawi
Hasnawi
Mendirikan sebuah sekolah sepak bola ( SSB ) di Jambi ini ternyata tidak semudah membalikan telapak tangan. Diperlukan kesabaran dan keuletan dalam menjalankannya. Seperti yang di lakoni oleh Hasnawi, pria kelahiran Jambi ini mengalami jatuh bangun demi mendirikan sebuah Sekolah Sepak Bola. Semua itu tercipta berkat dari kegigihannya serta dukungan yang diberikan oleh sang istri.

Menurutnya, inilah ladang prestasi. Meski disemai di ladang tandus minim fasilitas, namun itu semua tidak membuatnya putus asa, justru membuatnya terpanggil untuk membuktikan bahwa prestasi bisa lahir dari siapa saja. Kuncinya, kerja keras dan ketekunan.

”Bagi saya, semua atlet memiliki potensi yang sama. Karena itu, mereka harus diperlakukan sama dan harus mentaati aturan disiplin tanpa terkecuali. Karena menurut saya, kunci dari prestasi adalah kedisiplinan dan usaha keras dalam latihan. Kami menganut prinsip bahwa atlet tidak lahir dengan kemampuan alami. Tapi mereka dilahirkan dari latihan,” ujar Hasnawi.

Sementara cabang olahraga yang digeluti saat ini adalah sepak bola. Kecintaannya pada sepak bola juga salah satu faktor pendorong untuk mendirikan Sekolah Sepak bola (SSB) yang diberi nama Bina Remaja FC pada tahun 2007 hingga sekarang ini. Dengan bertujuan untuk menyalurkan bakat–bakat anak Jambi dalam bidang sepak bola dan juga agar anak- anak Jambi memiliki kegiatan positif serta menjauhkan dari prilaku negatife. SSB Bina Remaja memiliki beberapa kelas dari usia 8 -16 tahun.

Saat ini anak didik Hasnawi berjumlah sekitar 200 orang untuk semua kelas yang ada. Sedangkan untuk latihan dalam seminggu bisa 4 kali di lapangan kantor Gubernur, usia 8 sampai 12 tahun setiap hari Sabtu dan Minggu, untuk usia 13 sampai 16 tahun setiap hari rabu dan jum’at. Berkat ketekunan dan kedisiplinan dalam berlatih, SSB Bina Remaja banyak meraih prestasi seperti Juara tiga Tingkat Nasional, dan juga Juara tiga usia 10 tahun di Tangerang.

Hasnawi  juga menyatakan bahwa hubungan pelatih dan orangtua sangat dijaga dengan baik. Dia tanpa henti meyakinkan para orangtua untuk memahami bahwa latihan dan waktu yang dikorbankan anaknya adalah untuk prestasi, bukan sekadar ajang latihan semata. Sebab, orangtua adalah orang yang paling berperan menjaga diri anak-anaknya. Seperti dalam hal pola makan, pola tidur, pola belajar serta pola hidup anaknya.

Hasnawi berharap ,” agar mendapat perhatian dari pemerintah untuk ikut memperhatikan kami dengan membuatkan tempat latihan khusus. Karena selama ini kami latihan dilapangan Gubernuran yang sering berebut lokasi dengan orang lain. Seterusnya saya mendirikan SSB ini bukan karena untuk meraih keuntungan pribadi, namun karena kecintaan saya dengan bola dan untuk menciptakan pemain – pemain sepak bola professional khususnya dari Jambi sendiri,” jelasnya mengahiri wawancara.

sumber: je

Berita Terkait



add images