Nurul Huda (8), seorang tuna wicara , warga Muara Kumpeh, Kecamatan Kumpe Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Senin (4/11) sekitar pukul 15. 30 WIB menjadi korban luka bakar. Hampir 80 persen tubuhnya dilalap api. Bagaimana keadaannya pasca kejadian tersebut?
ANAK kedua dari tiga bersaudara pasangan Sayuti dan Ruslaini kini terbaring lemas di ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher (RSUD RM). Dia adalah Nurul Huda (8) yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Di kalangan keluarganya, dia merupakan anak yang baik. Saat mendapatkan informasi soal kejadian yang menimpa Nurul Huda, wartawan harian ini langsung berusaha menelusuri dimana dia dirawat. Saat itu, Nurul dirawat di ruangan bedah lima.
Saat disambangi, Nurul Huda terlihat terbaring di atas kasur dan tidak berdaya karena di seluruh tubuhnya mendapatkan luka bakar. Di ruangan itu juga terlihat pasien yang bernasib sama dengan Nurul Huda, yakni luka bakar.
Di luar dan di dalam ruangan tempat dia dirawat, terlihat keluarga Nurul Huda ramai membesuknya. Duka menyelimuti keluarga itu saat harian ini menjenguknya. Saat ini, Nurul Huda masih dirawat intensif.
Kedua orang tua Nurul Huda tampak ramah ketika harian ini datang. Rusliani, ibu dari Nurul Huda menerangkan kronologis kejadian sehingga anaknya tersebut terkena luka bakar. “Ya anak aku itu memang kena luka bakar saat main masak-masakan dengan api sungguhan dibawah kolong rumah,” katanya.
Ditambahkannya, saat kejadian, dia tengah mencuci pakaian ditepi sungai yang tidak jauh dari rumah mereka. Saat itu, dirinya mengaku sempat mendengar suara ledakan dari rumahnya. Saat tiba di rumah, dia melihat anaknya sudah terbakar di seluruh tubuhnya.
“Memang saat itu saya lagi mencuci pakaian di tepi sungai yang tidak jauh dari rumah. Saya mendengar suara ledakan dari sekitar rumah dengan merasa curiga saya langsung melihatnya dan saya langsung terkejut kalau anak saya sudah terbakar,” akunya.
Sementara Sayuti, ayah korban saat kejadian sedang memancing ikan. Mendengar sang istri berteriak minta tolong, dia langsung pulang ke rumahnya. “Mamang saya teriak dengan keras minta pertolongan dengan suami saya kalau anak saya kena luka bakar. Apalagi di sekitar rumah saya tidak ada rumah karena saya tinggalnya di kebun malah jauh dari penduduk masyarakat,” ujarnya.
Diceritakannya juga, sebelumnya Nurul Huda pernah ditangani oleh Pukesmas setempat. Akan tatapi karena luka bakar yang serius, akhirnya Nurul di rujuk ke rumah sakit DKT. Namun sayang sekali karena kekurangan dana, akhirnya Nurul tepaksa dilarikan ke RSUD RM.
Hingga saat ini, bantuan untuk korban terus mengalir. Banyak aliran bantuan yang datang, baik dari masyarakat Jambi maupun dari luar Provinsi Jambi. Bahkan, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus dan juga Walikota Jambi, SY Fasha juga turu memberikan bantuan untuk korban.
Bahkan, Walikota Jambi menawarkan untuk mengobati Nurul ke rumah sakit Abdul Manap Kota Jambi, jika diruang perawatan di RSUD Raden Mattaher penuh. “Bila perawatan disini penuh, nanti dibawa kerumah sakit Kota saja. Biar pemkot yang menanggung semua biaya pengobatannya,” ujar Fasha.
Dari pantuan kemarin (9/11), Nurul tak lagi dirawat di ruang bedah lima. Dia dipindahkan untuk di rawat di ruangan Intensive Care Unit (ICU).
Tampak saat ini kondisi Nurul Huda masih lemah. “Ya masih gitu juga keadaan anak aku seperti biasa,” kata Rusliani, ibu Nurul Huda.
Penulis : SYARIFUDDIN NASUTION/Jambi Ekspres