iklan MATI MENDADAK : Perkebunan Duku warga di kabupaten Tebo yang mati.
MATI MENDADAK : Perkebunan Duku warga di kabupaten Tebo yang mati.
MUARATEBO, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Kabupaten Tebo hingga saat ini belum memiliki obat terkait banyaknya pohon duku yang mati mendadak atau yang biasa disebut dengan Mati Merenggas Duku (MMD).

Koordinator POPT Hama Tanaman  Pangan,  di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Wirson mengatakan MMD tersebut akibat serangan jamur pusarium. Namun hingga saat ini kita belum memiliki obatnya, kita  saat ini tengah menunggu hasil penelitian dari Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Gajah Mada (UGM) yang pernah melakukan penelitian di Desa Semabu, Kecamatan Tebo Tengah.  

“Kita saat ini tengah menunggu hasil riset UI, dan UGM yang telah melakukan penelitian  di Tebo. Dari hasil penelitian itu nanti kita akan mendapatkan  rekomendasi dari pihak UGM dan UI untuk menggunakan obat apa yang dapat menjega virus pusarium tersebut,” kata Wirson kepada media ini Senin (11/11).

Sementara itu, Wirson juga menyebutkan, agar virus tersebut tidak menyebar kepada pohon duku lain. Dirinya menghimbau kepada para petani untuk memotong dahan duku yang sudah terkena virus. Kemudian dahan tersebut dibakar. Apabila bagian pangkal pohon yang terkena virus petani harus mengambil besi behel kemudian tancapkan ke batang duku selanjutnya oleskan dengan blerang yang dicampur dengan kapur pertanian atau terusi yang dicambur dengan kapur pertanuian (Bubur Bordo-red).

“Langkah-langkah tersebut lah untuk mencegah terjadinya penyebaran virus kepada pohon yang lain” sebutnya

Wirson juga menghimbau kepada para petani yang memiliki pohon duku agar merawat pohon tersebut dengan sebaik  mungkin ‘’Pohon duku harus di kasih pupuk kandang, ditambah pupuk agen hayati trikodarma dan dirawat, agar dapat mencegah datanngnnya virus-virus yang membahayakan pohon duku tersebut,” ucapnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images