Buku adalah jendela dunia. Di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Prov Jambi, harusnya koleksi buku memenuhi standar keharusan. Sistem yang digunakan harusnya juga lebih canggih, sehingga memudahkan pengunjung untuk mencari buku yang diinginkan.
Namun, suasana di BPAD Prov Jambi terlihat biasa-biasa saja. Beberapa pengunjung, sepertinya mahasiswa, terlihat sedang mencari koleksi buku. Ada juga yang sedang asyik membaca buku.
Ternyata pengunjung BPAD tak mudah menemukan buku yang dicari di perpustakaan milik Pemprov Jambi ini. Memerlukan kejelian dan kesabaran untuk mencari judul buku di perpustakaan ini. Pasalnya, pihak perpustakaan belum menerapkan sistem digital.
Kepala BPAD Prov Jambi, Asvan Deswan, mengatakan katalog di BPAD memang sudah difungsikan. Namun, pihaknya belum bisa menerapkan sistem digital yang memudahkan pengunjung mencari buku yang diinginkan.
"Katalognya berfungsi. Hanya saja, untuk mengetahui jumlahnya belum bisa, karena belum digital. Untuk lihat jumlah buku dan judulnyanya bisa dibuka di Pusdata Nasional di website perpustakaan nasional. Cari saja Jambi. Itu masih nempel di nasional. Kita belum bisa, karena belum digital. Tapi, kalau mau lihat judul bukunya saja bisa", ungkap Asvan.
Dikatakannya, dengan sistem digital, semua referensi buku akan terlihat. Belum diterapkannya sistem digital dikarenakan belum adanya alat untuk mengoperasikannya. "Belum ada alatnya. Untuk itu kita butuh IT. Alat IT-nya belum dibeli. Itu kan sistem yang dibeli. Paling tidak ratusan juta. Kalau lihat yang punya pusat itu miliaran. Kalau kita bisa minim, ya minim dulu", sebutnya.
Lalu, apakah pihaknya sudah mengajukan anggaran untuk pengadaan sistem IT dimaksud? Asvan mengaku pernah mengajukannya ke Bappeda. "Cuma, dananya besar. Bisa terkurang kegiatan yang sudah berjalan. Untuk sistem manajemen perpustakaan bisa miliaran. Perpustakaan digital juga belum ada", pungkasnya.(*)
Kontributor : Wisman Wazir.
Redaktur : Joni Yanto.
