iklan MENGUNGSI: Sejumlah warga mengungsi ke rumah keluarga yang lebih tinggi.
Pasalnya, tempat tinggal mereka direndam banjir hingga 1 meter lebih 
tingginya.
MENGUNGSI: Sejumlah warga mengungsi ke rumah keluarga yang lebih tinggi. Pasalnya, tempat tinggal mereka direndam banjir hingga 1 meter lebih tingginya.
MUARA BUNGO, Sebanyak 700 rumah di wilayah Kecamatan Muko-muko Bathin VII, Kabupaten Bungo terendam banjir. Banjir terparah menghantam lima dusun di wilayah ini.

Sebanyak 650 rumah korban banjir tercatat berada di Dusun Bedaro. Diantaranya tersebar di Kampung Bedaro Ilir, Bedaro Ulu, Bedaro Seberang, Pasar dan Panti Bawah. Sementara 50 rumah lainnya berada di Pekan Jumat. Sedangkan para orang tua dan yang berada di panti jompo juga diungsikan.

Ketinggian air mencapai satu setengah meter. “Data yang ada saat  ini ada 700 rumah yang terendam banjir. Kemungkinan jumlah itu akan bertambah. Sebab, di wilayah bantaran sungai bisa saja sudah terkena luapan nanti atau besoknya,” kata Camat Muko-muko Bathin VII, Zamroni ketika mendampingi Bupati saat melakukan tinjauan di lokasi, Rabu (1/1).

Diwilayah ini, para orang tua terpaksa diungsikan ditempat yang lebih tinggi atau di rumah panggung milik kerabat. Untuk orang tua di panti jompo bawah, mereka dievakuasi ke mushola di dekat panti. Sementara untuk barang berharga tampak dievakuasi ke atas jembatan tengah kampung. “Kalau yang punya rumah panggung mereka tidur tak masalah. Kalau yang tak punya mereka ke tempat tetangga,” imbuh Camat.

Dikatakan Camat, saat ini warga memerlukan bantuan berupa makanan cepat saji dan obat-obatan. Sementara untuk tenda disebut sudah cukup. “Yang paling dibutuhkan saya rasa bahan makanan dan kesehatan,” sebut Zamroni.
--batas--
Pada Rabu (1/1), Bupati Bungo H. Sudirman Zaini langsung melakukan tinjauan dan menyerahkan bantuan kepada korban banjir. Dengan menggunakan perahu, Bupati didampingi Kepala Dinas Sosial, Ratdyoso mengelilingi kampung di Bedaro.

“Saat ini kita memang siaga banjir. Saya sudah intruksikan kepada Dinas PU. BPBD, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk konsentrasi, siaga dan mengamankan daerah banjir dan rawan banjir,” ujar Bupati.

Pemkab juga telah menyiapkan bantuan untuk korban banjir. Saat ini Pemkab memiliki 100 ton beras dan bahan makanan cepat saji untuk disalurkan kepada korban banjir. Untuk kesehatan saat banjir dan pasca banjir, Bupati mengaku telah mengintruksikan Dinas Kesehatan untuk membuka Puskesmas di wilayah banjir selama 24 jam nonstop.

Penanganan pasca banjir, sebut Bupati, juga menjadi konsentrasi Pemkab. Sementara untuk daerah hilir utamanya wilayah perkotaan, Bupati meminta agar warga lebih waspada. Sebab banjir kiriman bisa saja terjadi di wilayah perkotaan.

Sementara itu di wilayah Kecamatan Bathin III Ulu, alat berat Dinas PU dirutunkan ke wilayah ini untuk membersihkan jalan dari longsoran berat. Di wilahah ini sejumlah titik longsoran mengganggu aktivitas lalulintas warga.

Terparah disebut ada empat titik yang tidak bisa dibersihkan oleh tenaga manusia sehingga harus menurunkan alar berat. Camat Bathin III Ulu menyebut bahwa sore kemarin, alat berat sudah bergerak dari Limbur menuju Bathin III Ulu.

“Kalau banjir di wilayah kami tidak ada. Tapi ada longsor antara Muara Buat dan Lubuk Kayu Aro. Ada empat titik yang longsornya berat dan harus memakai alat berat. Mudah-mudahan sore nanti (kemarin,red) alat sampai dan akses bisa terbuka,” ujar Camat.

Sementara di wilayah Bathin III kemarin tercatat ada dua wilayah yang terendam banjir. “Dari laporan lurah baru ada dua wilayah yang terendam banjir. Kampung Lubuk dan Taman Agung,” pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images