iklan Wakil Menteri Pertanian RI bersama Wakil Gubernur Jambi juga Kadis 
Perkebunan Provinsi Jambisaat memetik buah Kopi Libtukom di Kecamatan 
Betara.
Wakil Menteri Pertanian RI bersama Wakil Gubernur Jambi juga Kadis Perkebunan Provinsi Jambisaat memetik buah Kopi Libtukom di Kecamatan Betara.
Setelah Pinang Betara yang masuk dalam komoditi unggulan Jambi. Sekarang giliran Kopi Liberika Tungkal Komposit (Libtukom). Masuknya komoditi unggulan Jambi ini setelah melalui proses panjang, dan telah dinyatakan oleh Wakil Menteri Pertanian RI Rusman Heriawan dalam Peringatan Hari Perkebunan ke-56 Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2013,di Parit Lapis, Mekar Jaya, Kecamatan Betara, Tanjung Jabung Barat Senin (23/12).

Varietas Kopi Libtukom adalah jenis Liberika asal Tanjung Jabung Barat yang merupakan keturunan generasi ke I dan II, yang dikembangkan pertamakali secara meluas pada tahun 1979-1980 oleh H.Sayuti, di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara Tanjung Jabung Barat.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Ir.H. Tagor Mulia Nasution, menyebutkan, Subsektor Perkebunan sangat penting dalam perekonomian Provinsi Jambi, dimana lebih dari 600.000 kepala keluarga petani bekerja dalam Subsektor Perkebunan, dengan luas lahan kurang lebih 1,4 juta Ha, dan kontribusi perkebunan terhadap PDRB Provinsi Jambi 14% per tahunnya.

Tagor menjelaskan, khusus untuk komoditas kopi, varietas Libtukom sudah dipelajari lebih dari empat tahun, bekerjasama dengan Balai Puslab Kopi dan Kakao Jember. Dengan luas lahan yang ditanami kopi Libtukom 3.000 Ha, terluas di Indonesia, ujar Tagor.
--batas--
Lebih lanjut Tagor menjelaskan selain Kopi Libtukom, Jambi juga mengembangkan Kopi Arabica Unggul dengan mengunakan bibit dari pusat peneliti kopi Jember. Yang dikembangkan di Kabupaten Merangin, tepatnya dikawasan Lembah Masurai, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Ini semua berada diatas 800 M, dari permukaan laut. Harapan kita kopi ini nanti akan menjadi produk unggulan masing-masing daerah tersebut, ini semua dalam rangka untuk mendukung program Gubernur Jambi HBA yaitu Jambi Emas 2015, jelas Tagor.

Selain itu Tagor juga menjelaskan, Disbun Provinsi Jambi bekerjasama Disbun kabupaten, setiap tahunya berusaha membantu kelompok - kelompok tani, berupa mesin pengolah (pengupas) basah dan kering juga membantu cara untuk pengolahan bubuk kopi. Dari prodak kopi tersebut  ada juga berupa kopi luak, kopi luak ini secara umum masih luak liar wlaupun ada sedikit sebagian kecil ada luak peliharaan seperti di Merangin. Kopi luak ini harga jualnya sangat tinggi dibandingkan kopi biasa, pungkas Tagor.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images