iklan Renti Hartati, seorang guru di rumah terapi Al-Hikmah.
Renti Hartati, seorang guru di rumah terapi Al-Hikmah.
BERBEDA bukan berarti tak istimewa. Itulah sepenggal kalimat  yang diungkapkan oleh Renti Hartati, seorang guru yang mengabdi  untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus  di rumah terapi Al-Hikmah.

Jatuhkan Pilihan Menjadi Pengajar


Menjatukan pilihan sebagai seorang terapis anak-anak berkebutuhan khsusus menjadi salah satu hal yang patut diapresiasi.

Ketertarikannya untuk mempelajari ilmu psikologi dan cita-citanya menjadi seorang pengajarlah yang menuntunnya untuk menjatuhkan pilihan di bidang ini.  “Awalnya karena memang saya bercita-cita ingin jadi guru, dan saya rasa pilihan untuk menjadi guru anak-anak berkebutuhan khusus memiliki tantangan dan kepuasan tersendiri,” tuturnya.

Perempuan kelahiran 7 Januari 1983 ini mengaku, sempat menjalani pekerjaan lain sebelum menjatuhkan pilihan sebagai seorang pengajar. Namun, pada akhirnya ia memilih untuk menjadi pengajar bagi anak-anak yang menurutnya istimewa.

Untuk menjadi pengajar bagi mereka, hal yang paling dibutuhkan yakni memiliki kesabaran yang ekstra.

Seperti yang diketahui, anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.  Penyebabnya pun tak melulu dari pengaruh keturunan, namun juga lingkungan tempat ia bertumbuh, polusi serta didikan orang tua juga sangat berpengaruh.
--batas--
Ditanya mengenai kesan-kesannya, perempuan yang kini tengah mengandung anak keduanya ini mengatakan, sebuah kesenangan tersendiri dapat berada disekitar mereka. Mungkin banyak yang berfikir akan sangat melelahkan untuk mengajar mereka. Namun tak seperti yang dibayangkan. Bahkan, menurutnya banyak hal-hal baru yang tak ditemui dapat dijumpai saat bersama mereka.  

“lelah terkadang iya. Namun lebih banyak senangnya. Dan sebuah kepuasan tersendiri ketika melihat anak didik saya mampu melakukan aktifitas yang sebelumnya masih sangat sulit dilakukan,” ujarnya.

Mengajar Anak dan Orang Tua


Menjadi pengajar untuk anak-anak berkebutuhan khusus tak hanya menjadi pendidik bagi anaknya saja, namun juga lebih banyak melakukan komunikasi dengan orang tua. Pasalnya, terkadang pemahaman orang tua mengenai kemampuan anaknya masih sangat bias.

Sehingga, koordinasi dengan orang tua mengenai pendidikan yang dibutuhkan oleh sang anak merupakan hal yang sangat penting demi kebaikan sang anak. “Selain mengajar anak-anak, kami juga mempunyai kewajiban untuk memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai kondisi anak-anak,” tambahnya.

Biasanya, untuk orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus  Lebih sering didorongkan untuk lebih konsisten dalam melakukan terapi terhadap anaknya. Selain itu, orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus lebih didorongkan untuk membantu sang anak untuk mengasah bakatnya.

Misalnya, dalam bidang seni musik, menyanyi, melukis dan ataupun dibidang lainnya.
Dan yang tak kalah pentingnya, koordinasi yang baik antara orang tua dan guru sangatlah penting. Mengingat keberhasilan sang anak untuk dapat lebih baik tergantung dari metode pengajaran yang telah diberikan. “Konsistensi merupakan kunci utama bagi orang tua yang mengasuh anak-anak berkebutuhan khusus,” tuturnya.

Hal terpenting untuk para orang tua yakni, dengan sering melakukan sharing dengan orang tua yang lain sehingga dapat menambah pengetahuan dan media saling berbagi. “Di beberapa tempat sudah ada yang dibuat oleh orang tua yang anaknya memiliki kebutuhan khusus. Dan hal ini menjadi media bagi mereka untuk saling berbagi informasi dan edukasi,” tutupnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images