Dr Sahrial dan Wiwit Rezeki menjadi pasangan pencitan anggrek sejati. Konservasi Anggrek Alam Jambi ada di pekarangan rumah mereka. Mereka pun meluncurkan Buku Orchids of Jambi Pada HUT Jambi ke-57
Anggrek merupakan jenis tanaman yang terkenal karena keindahan bunganya. Variasi bentuk, ukuran, dan warna bunganya merupakan daya tarik bagi pencinta tanaman, sehingga wajar jika para pencinta tanaman anggrek rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk dapat membeli bunga yang indah ini. Di pekarangan rumah Dr. Sahrial dan Ibu Wiwit Rezeki tumbuh ratusan jenis anggrek, semuanya anggrek alam Jambi ada disini.
Ditemui media ini, pasangan Pasangan pencinta anggrek ini Dr. Sahrial dan Ibu Wiwit Rezeki mengaku tidak perlu membeli untuk mengoleksi tanaman anggrek. Kecintaan pada anggrek alam bermula dari keprihatinan pasangan ini terhadap kelestarian anggrek alam, khususnya anggrek alam Provinsi Jambi. Pada tahun 2002. Pasangan ini berkeliling ke seluruh wilayah Provinsi Jambi untuk mengumpulkan data sebagai bahan disertasi. Pada saat itu, mereka sering menikmati keindahan anggrek yang sedang berbunga tumbuh epifit di pepohonan.
--batas--
Namun, pada tahun berikutnya saat melewati tempat yang sama, pohon yang menjadi inang anggrek tersebut sudah tidak ada. "Sejak saat itu, setiap pergi ke daerah, selalu menyempatkan diri untuk mengambil spesimen anggrek alam untuk ditangkarkan di pekarangan rumah, dibuat menjadi seperti habitat asli tanaman anggrek tersebut," jelas Dr. Sahrial.
Sayangnya, karena kesibukannya sebagai seorang dosen dan Dekan pada FATETA-UNJA mengurangi waktunya untuk mengumpulkan spesimen anggrek dari hutan-hutan yang ada dalam wilayah Provinsi Jambi. Guna mengobati kerinduan mereka untuk kembali masuk ke dalam hutan, sekaligus untuk mewariskan kekayaan alam Provinsi Jambi ke generasi mendatang.
Selain melakukan penangkaran dalam bentuk konservasi ex-situ di pekarangan rumah, Dr. Sahrial bersama isterinya menulis buku Orchids of Jambi, menjadi kado istimewa bagi ulang tahun Provinsi Jambi ke-57 yang jatuh pada tanggal 6 Januari 2014 yang lalu. Buku ini diperkenalkan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus pada Mentri Perhubungan yang datang pada saat itu.
Dari 300 jenis anggrek yang dimiliki baru sekitar 170 spesies yang sudah teridentifikasi. Kesulitan mengidentifikasi, karena begitu banyaknya jenis anggrek alam. Diperkirakan ada lebih dari 800 jenis anggrek alam dengan lebih dari 30.000 spesies yang ada di dunia. "Perlu kecermatan dalam mengidentifikasi anggrek alam. Di Pulau Sumatera baru sekitar 1.100 spesies yang sudah teridentifikasi. Sedangkan di Provinsi Jambi diperkirakan terdapat sekitar 500 spesies," jelasnya.
Sementara itu, dengan teliti Ibu Wiwit Rezeki memperkenalkan satu per satu jenis dan asal-usul tanaman anggreknya. Ia ingat betul dimana dan kapan tanaman itu diperoleh. “Ini ditemukan di daerah Jangkat, tumbuh epifit pada batang pohon kayu manis di daerah dengan ketinggian di atas 1.500 m dpl.” jelas Ibu Wiwit sambil menunjukkan salah satu jenis anggrek koleksinya yang belum teridentifikasi. (*)
Penulis : BAKAR / Jambi Ekspres