iklan Puluhan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Banser Jambi pagi ini (21/9) menggelar aksi demontrasi di jalan Lingkar Selatan tepatnya di belakang Polsek Kota Baru, Jambi
Puluhan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Banser Jambi pagi ini (21/9) menggelar aksi demontrasi di jalan Lingkar Selatan tepatnya di belakang Polsek Kota Baru, Jambi

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - ketua PKC PMII Jambi Afrioga Dan Iman Sibawahi Ketua PW Ansor Jambi  mengeluarkan pernyataan bahwa proses pengangkutan Batubara di Provinsi Jambi harus dihentikan sementara karena perda dan pergub tidak dijalankan dengan semestinya sehingga, angkutan batu bara lebih banyak mudratnya pelanggaran dan efek yang begitu meresahkan sedangkan dampak daerah tidak ada fan tidak sesuai dengan yang dikeluar oleh SDA  dengan pemasukan daerah.

Menanggapi pernyataan tersebut, Puji ketua Asosiasi Angkutan Batubara (Asaba) Jambi mengatakan dalam konfrensi pers bersama PMII dan Ansor, Minggu (21/9) mengatakan, Kalau untuk memberhentikan proses angkutan batubara, ia akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan instansi terkait, juga selama ini Asaba taat dengan aturan perda maupun pergub tentang amgkutan batubara ini.

"Jadi Ini masalah klasik,  Asaba selama ini dijadikan kambing hitam. Ada banyak perusahaan (batubara) yang tidak bagus, jadi untuk itu mari kita berembuk bersama membahas lagi SOP perusahaan tambang Batubara ini" sebut Puji.

Lanjut puji mengatakan, Asaba juga, menyikapi, terjadi kecelakaan, Karena regulasi tidak tepat. 

"angkutan Batubara disuruh beroperasi pada jam 23.00 Wib, jadi pada saat waktunya istirahat kita malah disuruh bekerja sehingga konsentrasi para sopir itu pasti terganggu dalam berkendara, jadi inilah yang menimbulkan mesin-mesin pembunuh, baik itu untuk supir maupun untuk pengendara lainnya, jadi saya harap pemerintah, instansi  terkait dab pengusaha bisa menyelesaikan masalah ini bersama-sama" pungkasnya.

(dez)


Berita Terkait



add images