iklan Mahasiswa STKIP saat berdemo mananyakan legalitas kampus
Mahasiswa STKIP saat berdemo mananyakan legalitas kampus

JAMBIUPDATE.COM, MERANGIN - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bangko, Senin (20/10) didemo oleh puluhan mahasiswa STKIP. Sejumlah kursi dan meja dibakar dan ruangan kelas disegel.

Aksi demo dilakukan karena meragukan legalitas kampus STKIP Bangko, yang tidak mempunyai relevansi terhadap Yayasan Pendidikan Merangin (YPM) Bangko yang menaungi kampus saat ini.

Menurut mahasiswa, YPM yang menaungi STKIP Bangko saat ini didirikan berdasarkan akta nomor 44 tahun 2010, sementara pada faktanya STKIP tidak dinaungi akta tersebut.

"Artinya legalitas STKIP tidak sah, kami punya data," teriak Joni, orator aksi.

Mahasiswa tidak mau menjadi korban akibat tidak adanya relevansi antara STKIP dan yayasan yang menaungi kampus saat ini. Artinya semua produk hukum yang dikeluarkan kampus tidak sah di mata hukum.

"Kami tidak mau ijazah kami tidak sah, sementara duit orang tua kami sudah habis," kata orator lainnya.

Pantauan di lapangan, aksi mahasiswa sempat memanas lantaran ketua STKIP, Elfa Eriyani tidak menggubris tuntutan mahasiswa di halaman kampus. Mahasiswa sempat menyusuri setiap ruangan kampus untuk mencari keberadaan ketua STKIP.

Tak tanggung - tanggung untuk memancing ketua STKIP keluar, mahasiswa membakar beberapa kursi dan meja dihalaman kampus. Puas didesak, akhirnya ketua STKIP langsung menghadap mahasiswa. dengan didampingi beberapa dosen, ketua STKIP menjawab beberap tuntutan mahasiswa tersebut.

"Soal pengangkatan saya sebagai ketua STKIP berdasarkan akta nomor 44 tahun 2010 itu benar," aku Elfa.

Namun soal legalitas jelas Elfa, Ia mengaku tidak bisa berkomentar banyak. Ia malah meminta mahasiswa untuk mempertanyakan persoalan tersebut ke pihak Kementrian hukum dan ham (Menkumham).

"Kalau soal itu saya tidak bisa menjawab, silahkan tanya sama Menkum ham saja. Tapi kalau soal tidak adanya keterkaitan YPM dengan STKIP itu tidak benar," kilahnya.

Merasa tuntutan mereka tidak dipenuhi, usai adu argumen dengan pihak kampus mahasiswa lansung melakukan aksi penyegelan beberapa ruangan kampus, diantaranya ruangan ketua STKIP dan ruang yayasan.

"Diminta mundur tidak mau, jadi kita segel saja ruangannya termasuk ruangan yayasan," teriak salah seorang orator.

Meski mendapatkan perlawanan dari pihak kampus, akhirnya mahasiswa berhasil menyengel beberapa ruangan. Mahasiswa berjanji kembali akan menggelar aksi dengan massa yang lebih banyak.

(jun)

 

 


Berita Terkait



add images