iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, SENGETI - Walaupun curah hujan di wilayah kabupaten Muarojambi terbilang cukup tinggi, namun bencana kabut asap masih menyelimuti sebagain besar wilayah Muarojambi yang jarak pandang hanya sejauh 1000 meter.

Beberapa pengendara terlihat menjalankan kendaraannya pelan, khawatir kecelakaan.
Seorang warga sengeti, Topa mengeluh atas kondisi ini. "Mata perih, sering juga batuk. Kalau mau keluar rumah pakai motor, terpaksa pakai penutup hidung,"ujar Topa.

Munculnya asap saat ini, terus di pantau oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Muaro Jambi. Kepala BLHD, Gani saat dikonfirmasi, mengatakan, ketebalan kabut asap sudah mencapai angka 132.

"ISPUnya sudah 132, itu kami pantau per pukul 06.00 pagi tadi,"ucap Gani

Angka itu menunjukkan kondisi ISPU di Muaro Jambi masuk dalam kategori tidak sehat."Ya, kalau bisa kurangi aktifitas di luar ruangan, sementara ini. Belum begitu berbahaya, mudah-mudahan tidak lebih parah lagi. Namun, kami tetap terus pantau dan laporkan ke bupati,"tukas Gani

Kondisi munculnya kabut asap ini dibenarkan juga oleh Kepala BPBD Muaro Jambi, A Zakir. Menurutnya, asap yang muncul bukan semata berasal dari Muaro Jambi.
"Kita dapat kiriman asap dari daerah luar juga. Dari Sumsel, Tanjabtim sama Tebo,"sebut Zakir.

Untuk di Muaro Jambi sendiri, kata Zakir bukan juga tidak ada sama sekali. Sepengetahuannya, Muaro Jambi cuma memiliki titik api (hotspot) satu.  "Titik api yang terpantau cuma ada di petaling, Sungai Gelam,"jelasnya.

Hanya saja, titik api itu tidak begitu besar. Bahkan cendrung hampir padam."Belum padam, masih ada apinya. Tapi tidak besar, asapnya pun juga tidak begitu banyak. Saat ini, kita masih terus berusaha memadamkan api itu,"tuturnya.

(era)


Berita Terkait