iklan Walikota Jambi SY Fasha saat berkunjung ke Graha Pena Jambi Ekspres
Walikota Jambi SY Fasha saat berkunjung ke Graha Pena Jambi Ekspres

JAMBIUPDATE.COM, Terhitung 4 November lalu, Walikota Jambi, Sy Fasha bersama Wakil Walikota Jambi, Abdullah Sani genap 1 tahun memimpin Kota Jambi. Banyak gebrakan yang dilakukan dan kesuksesan yang dilakukan. Apa kebijakan ke depan yang akan dilakukannya lagi. Ini dia kutipan wawancaranya

Apa langkah ke depan yang akan dilakukan untuk mensejahterakan PNS terutamanya?

2015 kita sudah adakan TKD. Jadi pegawai kota akan mendapatkan TKD mulai dari 2015. Selama ini, memang belum ada TKD untuk pegawai Kota dan 2015 akan diadakan TKD akan hadir di Kota Jambi.

Berapa besarannya?

Pencairan TKD yang awalnya belanja langsung menjadi belanja tak langsung. Nilainya dianggarkan kurang lebih sekitar Rp 60 M pada 2015.

Terkait Kebocoran PAD yang selama ini terjadi bagaimana bapak menanggapinya?

Soal PAD, kalau dilaksanakan baik dan benar, pasti hasilnya baik. seperti contohnya parkir, pada 2013m, jumlah motor diangka 346 ribu mendekati 400 ribu. Mobil tercatat 2013 sampai 50 ribu. Anggap lah, satu bulan untuk parkir motor saja, orang musti mengeluarkan seribu per hari, satu bulan menjadi Rp 30 ribu. Kalau dikalikan saja 1 tahun bisa mengeluarkan Rp 360 ribu. Kalau kita tarik saja setiap tahun ketika perpanjangan pajak Rp 150 ribu saja, dikalikan jumlah kendaraan, bayangkan sudah bisa sampai berapa. Lalu mobil juga satu hari sekali parkir Rp 2 ribu. Dikalikan sebulan kan sampai dan jumlah mobil. Bisa sampai Rp 75 M yang kita terima dari parkir ini saja. Namun selama ini kebocoran sangat tinggi. Kita hanya menerima PAD dari sektor parkir Rp 3 4 Miliar per tahun

Soal parkir liar bagaimana?

Masalah parkir memang tingkat kebocorannya paling besar dan pendapatan minim. Kami benahi dulu. Adanya barier gate memang pendapatan naik 2 kali lipat. Namun ada keluhan, kalau ada petugas minta uang lagi di dalam pasar, ya jangan berikan lagi, karena itu tidak dibolehkan kecuali niatnya mau sedekah. Sejauh ini, ada 146 titik parkir liar di Kota Jambi.

Parkir liar di depan WTC dulunya pernah ditertibkan, namun sekarang kembali marak. Apakah memang sengaja ada pembiaran?

Untuk di depan WTC, fokusnya adalah menertibkan terminal bayangan. Disana sekarang dibagi 4 jalur. Nah kita tetap adakan parkir di depan karena belum ada lokasi permanen. Depan WTC akan diberlakukan parkir satu lapis nantinya. Namun untuk terminal bayangan tak ada lagi. Dinas Perhubungan kita juga kesulitan karena kekurangan personil. Butuh 100 persen lagi penambahan pegawai. Makanya ada kebijakan jalan satu arah dan beberapa lainnya tak optimal. Makanya Dishub diminta ajukan tenaga kontrak memenuhi kekurangan.

Lantas Soal PBB?

Soal PBB, kami ajak Dispenda hitung-hitunyan. Luas Kota Jambi ini 17 ribu hektar. 60 persen punya masyarakat dan setengahnya saja bayar pajak. Nah, PBB terendah itu Rp 20 ribu, kali sejuta saja bisa 1, 2 T. Belum pajak bangunannya. Tapi yang kita terima tiap tahun hanya Rp 40 miliar. Memang banyak potensi yang terlewatkan dan terjadi kebocoran. Selain itu, di rumah makan banyak juga yang tak mungut pajak, ada yang dipungut namun tak disetorkan.

Bagaimana gambaran peningkatan PAD Kota Jambi selama bapak memimpin?

Peningkatan PAD terjadi memang cukup besar. Pada APBD Murni saja, PAD kita mencapai Rp 138 M, nah sampai September, PAD kita sudah mencapai Rp 195 M. Namun resiko PAD yang melonjak tajam, DAU kami dipotong pusat menjadi Rp 7 M. Ternyata lonjakan PAD yang terlalu tajam tak boleh juga. Jadi serba salah.

Bagaimana penjelasan soal nilai APBD 2015 yang meleset dari target?

Memang APBD 2015 hanya Rp 1, 45 Triliun sekian. Sebenarnya ini tak meleset dari target PAD kita Rp 1, 5 T seandainya DAK dan DAU kita tak dikurangi pusat. DAK kita dijadikan nol, tak ada sama sekali.

Lalu berapa target PAD yang akan ditetapkan untuk 2015 mendatang?

Tahun ini kita naik menjadi Rp 194 Miliar. Tahun 2015 mendatang, target PAD dinaikkan menjadi Rp 294 Miliar. Makanya saya katakan kepad SKPD, sanggup tidak mencapai ini. Kalau tidak sanggup, ajukan surat pengunduran diri dan saya akan cari yang sanggup.

Lalu, di bidang Pendidikan, kebijakan apa yang sudah diambil?

Di pendidikan, kami tidak memungut apapun dan menghapus uang komite karena diduga jadi ATM Kepala Sekolah. Banyak Kepala Sekolah yang teriak, namun kami tetap kekeuh dengan komitmen melarang. Selain itu, kami juga menetapkan wajib belajar 12 tahun dan sekolah pemerintah sudah dibebaskan biaya sekolah. Lalu kuota sekolah negeri juga ditambah.

Bagaimana dengan banyaknya sekolah yang bangunannya terbuat dari kayu di dalam Kota Jambi?

Memang ada sekitar 30 sekolah kayu di Kota Jambi. Nah, untuk satu sekolah saja kita butuh Rp 25 M untuk membangunanya menjadi beton. Sementara ada 30 sekolah yang kayu di kota. Habis dana kita nanti. Namun ini tetap dijadikan permanen cuma tak bisa sekaligus. Kami musti berlakukan bergantian. Yang jelas semua sekolah kayu akan ditangani.

Seperti apa kebijakan untuk di bidang Kesehatan?

Bidang Kesehatan, banyak sekali keluhan dan permasalahan dari masyarakat. Pelayanan buruk untuk penanganan emergency di rumah sakit. Kami sudah tegaskan kepada pihak rumah sakit, ini tak perlu ditanya nama dan alamat dan ada uang atau tidak. Layanan harus diberikan. Apakah dia punya BPJS atau tidak, itu tak perlu ditanyakan. Cukup melampirkan surat keterangan tak mampu dari RT, maka masyarakat harus mendapatkan pelayanan sama dengan peserta BPJS.

Soal banyaknya keluhan masyarakat terkait jalan-jalan dalam Kota Jambi?

Saya sudah interuksikan, hitamkan semua jalan di Kota Jambi dan tak ada yang berlubang lagi. Alhamdulillan, 70 persen jalan lingkungan sudah baik. ada 371 paket pekerjaan di Dinas PU pada APBD 2014 dan 100 paket di APBD Perubahan. Belum drainase dan jalan dalam kota lainnya.

Terkait banyaknya jalan di perumahan, seperti perumnas yang sudah parah?

Untuk perumahan, itu belum diserahkan asetnya ke pemerintah Kota Jambi. jadi kami belum bisa bangun jalan di dalam lokasi perumahan seperti perumahan Aurduri. Sebab, tak ada jaminan kalau kita bangun pengembang tak melakukan pembangunan lagi di dalam. Kalau lah dilewati kendaraan dengan tonase besar, maka jalan akan rusak lagi setelah diaspal. Makanya, kalau ada jaminan pengembang tak akan bangun rumah lagi maka kita akan jaminkan jalan diaspal.

Pengembangan dan terobosan yang dilakukan untuk investasi bagaimana?

Kita merencanakan pembangunan beberapa pusat perbelanjaan. Seperti di eks terminal simpang kawat akan dibangun mall simpang kawat. Eks terminal ini aset Pemkot yang kami anggap emas yang terbungkus lumpur. Kami buka perencanaan yang sudah terdahulu. Rupanya ada usulan mau dijadikan mall dan kita buka apa yang akan ditawarkan. Jadi bukan kita sembarangan buat mall. Selain itu, kita butuh 5 hotel lagi, yaitu hotel bintang 3, 4, 5. Selama ini, event nasional tak bisa dilakukan di Jambi karena kekurangan ini. kita harus adakan hotel bintang lima dengan kapasitas 2500-3000 kamar.

(adv)

 


Berita Terkait



add images