iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Penjualan baju bekas (beje) di Jambi ternyata tetap laris, sepertinya konsumen baju bekas di Jambi tidak terpengaruh dengan pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) soal penularan HIV melalui pakaian impor beberapa waktu lalu.

Salah seorang pedagang baju bekas di Kelurahan Mayang, Kota Jambi, Bambang mengatakan, omset penjualan baju bekas tetap stabil, itu artinya pernyataan Mendag tidak mempengaruhi penjualan mereka.

Omset kami stabil, tidak ada pengaruh apa-apa, tiap hari pembeli selalu ada. Kondisinya seperti biasalah, terkadang ramai terkadang sepi, tapi penjualan stabil, kata Bambang.

Soal penularan penyakit terutama HIV melalui baju bekas, Bambang menyangkal hal itu, menurutnya pemakaian baju tidak berdampak timbulnya penyakit. Kalau memang bisa terkena penyakit, berarti kami penjual yang terkena lebih dulu, sebab kami penjual juga memakai baju beje. Tidak ada itu, bohonglah, ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Maria, pedagang beje lain di Kelurahan Mayang, dia mengatakan penjualan baju bekas tidak akan menimbulkan penyakit kulit atau HIV.

Dalam satu hari kata Maria, pakaian bekas impor yang terjual bisa mencapai 15-20 helai, satu helai baju dijual mulai dari harga Rp 15 ribu hingga Rp 100 ribu, sementara jenis celana jeans dijual mulai dari harga Rp 40 ribu hingga Rp 250 ribu.

"Soal pakaian bekas katanya bisa menimbulkan penyakit sepertinya tidak berdampak pada penurunan omset, nyatanya pakaian bekas masih bisa terjual hingga 20 helai. Dan tentu saja omset kami tetap stabil," kata Maria.   

Sementara salah satu konsumen baju bekas, Yuli, ketika dijumpai di salah satu toko beje di Kelurahan Mayang mengaku tidak khawatir menularnya penyakit melalui baju bekas. Sebab selama ini dia tidak pernah merasakan dampaknya, baik penyakit kulit maupun penyakit lainnya.

"Biasanya sebelum memakai, baju atau celana direndam semalaman, rasanya selama ini aman-aman saja. Tidak ada dampak lain dari pakaian bekas itu," katanya.

(fth)

 


Berita Terkait



add images