iklan

JAMBIUPDATE.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit mengatakan, masalah dasar yang dihadapi Indonesia terletak pada sang presiden. Joko Widodo yang dipercaya dan diharapkan rakyat bisa membela rakyat justru dianggap mengabaikannya.

Kekuatan politik dia tidak punya, kemampuan apalagi. Memangnya mampu apa dia? Dia tidak punya kemampuan dan kapasitas mengelola negara. Kekuatan politiknya juga defisit," kata Arbi ketika dihubungi, Minggu (5/4).

"Mengelola negara tidak bisa dengan popularitas. Kalau dia memang karena populer tapi kemampuan tidak ada, maka kewenangan negara yang seharusnya dimanfaatkan untuk rakyat malah jadi sebaliknya. Negara jadi lumpuh dan tidak bergerak," tambah Arbi.

Arbi juga menyoroti gerakan kader PDI Perjuangan yang kini seolah melawan Jokowi. Menurut Arbi, hal itu terjadi karena Jokowi tidak punya kemampuan mengelola politik dan kekuatan. Selain itu, Jokowi dinilai tidak punya kekuatan untuk mempersatukan pendukungnya.

"Tapi upayanya ini kemudian kan digagalkan juga oleh pengadilan. Pengadilan masih berpihak pada kekuatan politik lama. Ini warisan orde baru dan Jokowi tidak bisa menggunakan ini karena pengadilan tidak pro Jokowi. Dia pro pada kekuatan lama dan Jokowi adalah orang baru yang belum punya kekuatan," tegas Arbi. (fas/jpnn)

 


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait