JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Para kandidat yang akan maju di Pilkada serentak Desember mendatang sepertinya masih gamang menentukan pasangan. Padahal tahapan pencalonan sesuai dengan rancangan KPU sudah dimulai Juli mendatang.
Seperti di Pilkada Tanjabbar misalnya, meski sudah banyak kandidat yang menyatakan kesiapannya untuk maju. Namun sejauh ini belum ada yang menentukan pasangannya.
Safrial, kandidat yang digadang-gadangkan PDIP kepada harian ini mengaku, sudah mengantongi beberapa nama calon pendampingnya. Kalau pemdamping sudah ada, sudah saya kantongi namanya. Tapi untuk siapa-siapanya, masih rahasia, katanya.
Saat ini ia tengah melakukan pendekatan dengan beberapa partai politik untuk mendapatkan dukungan.
Demikian juga halnya dengan beberapa nama lainnya, seperti Mukri, Muklis, Abdul Djalil, Muhammadiyah serta beberapa nama lainnya. Mereka juga belum memutuskan akan berpasangan dengan siapa nanti.
Di Bungo, kandidat yang mencuat yakni, Sudirman Zaini (SZ) dan Mashuri juga belum memastikan diri siapa yang akan menjadi pasangan. Hanya Andriansyah yang menyatakan akan menggandeng Surip Hariyanto sebagi wakilnya. Namun itu baru sebatas kesepakatan saja dan belum dideklarasikan.
Iya kami sudah ada kesepakat untuk maju berpasangan dengan Pak Surip. Mudah-mudahan secepatnya kita buat MoU antara Hanura dan Gerindra, setelah itu akan kita deklarasikan, ujar Andriansyah kepada jambiupdate.com.
Untuk maju, ia mengklaim ada didukung oleh Hanura dan Gerindra. Kalau parpol lain belum tahu. Kan masih dalam tahap pendaftaran semua, sebutnya.
Sedangkan SZ, juga memberikan sinyal akan menggaet Dedi Putra sebagai wakilnya. Untuk wakil, hampir final. Saya sudah lakukan pembicaraan dengan Dedi Putra. Mantan Ketua DPRD Bungo, katanya.
Bahkan menurut SZ, dirinya sudah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan Dedi. Ganjalan tidak ada. Lancar-lancar sajalah. Kita memang berhubungan baik sejak lama, sejak dulu, imbuhnya.
Lain halnya dengan Mashuri, hingga saat ini ia belum membocorkan siapa kira-kira yang akan menjadi pasangannya.
Demikian juga halnya dengan Pilkada Sungaipenuh, untuk pasangan sejauh ini belum ada yang final.
Ahmadi Zubir, salah satu calon walikota mengatakan, dirinya masih mencari yang benar-benar bisa bekerja dan bukan hanya sebagai boneka. Kita harus jeli memilih wakil. Yang jelas bukan dari Pesisir Bukit dan Kotobaru Rawang, ucapnya.
Namun Hasvia, ia mengaku sudah mengantongi nama calon wakil. Hanya saja ia belum mau menyebutkan siapa saja nama yang dimaksud. Yang jelas pendamping saya nantinya harus bisa menarik suara dan elektabiltasnya tinggi, ujarnya.
Syafriadi, cawako lainnya juga belum menentukan. Menurutnya, pendampingnya ini akan berasal dari Hamparan Rawang, Kotobaru Rawang atau Pesisir Bukit. Yang jelas di luar Sungaipenuh, tegasnya.
Terpisah, Aspar Nasir Ketua Tim Pemenangan Asafri Jaya Bakri (AJB) juga hamper senada. Sampai saat ini ia masih mengantongi nama Satmarlendan, namun resminya masih menunggu mekanisme di PAN. Kalau secara pribadi Satmarlendan sudah bersedia, jelasnya.
Di Tanjabtim, salah satu kandidat Romi Haryanto mengaku, sudah memiliki bayangan bakal pendampingnya. Pendamping sudah ada bayangan, tapi juga kami kembalikan kesurvei. Saya ucapkan selamat kepada calon yang siap maju, mari berkompetisi secara fair, berpolitik santun kepada masyarakat, kita tunjukan bagaimana demokrasi yang sebenarnya. PAN maju ingin menang, yang direkomendasikan DPP adalah melalui mekanisme survei, tuturnya.
Sum Indra, kandidat lainnya, juga belum menentukan siapa pendampingnya nanti. Untuk dukungan, PAN menurutnya masih akan melakukan survey.
Berbeda dari Romi Hariyanto dan Sum Indra, Dilla Hikmah Sari sudah menyampaikan bahwa ia akan berpasangan dengan Gatot yang notabene Ketua DPC PDIP.
Kalau hasil survei sebenarnya ada nama lain yang hampir sama elektabilitasnya dengan Pakde Gatot, tapi untuk variabel lain Pakde Gatot unggul. Karena itu tim akhirnya sepakat Pakde Gatot pendamping saya, Insyaallah barokah untuk seluruh masyarakat, kata Dilla. (sun/hnd/dik/yos)
