iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, SAROLANGUN - Kebiasaan warga Suku Anak Dalam (SAD) yang berpindah-pindah (nomaden) atau melangun membuat pendataan jumlah warga SAD di Sarolangun terkendala. Adapun data yang diperoleh jambiupdate.com dari Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Kabupaten Sarolangun, jumlah warga SAD di Kabupaten Sarolangun pada tahun 2015 lebih kurang sekitar 1319 jiwa.

"Ini semua di data oleh Tenaga Kesejahteraan Kecamatan (TKSK),"kata Kadis Sosnakertrans, Arsyad melalui Kabid Kesejahteraan Sosial, Iskandar Muda. Iskandar menambahkan SAD ini tinggal di Enam Kecamatan yaitu di Kecamatan Air Hitam 700 jiwa, Limun 335 jiwa, Mandiangin 95 jiwa, Bathin VIII 83 jiwa, Cermin Nan Gadang 71 jiwa dan Batang Asai 45 jiwa.

"Kecamatan yang paling banyak warga SAD adalah Air Hitam, Dari 1391 jiwa warga SAD ada sekitar 437 KK," Sebutnya. Menurut Iskandar kebutuhan hidup sehari-hari SAD untuk makan saat ini tidak bisa terpenuhi, karena di hutan tempat mereka tinggal sudah banyak yang dijadikan perkebunan seperti Kebun Sawit, Perkebunan Rakyat dan HPH. "Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga SAD mengandalkan hasil buruan, karena hutan tempat mereka tinggal sudah dijadikan kebun, makan hewan buruan mereka sudah banyak lari, jadi itulah kendala mereka sekarang," jelasnya.

Namun untuk mengatasi hal tersebut Dinas Sosnakertrans Sarolangun rencananya akan mengadakan penyuluhan kepada warga SAD yang ada di Sarolangun. "Iya sekarang kita punya mitra kerja yaitu Balai Penyuluhan Sosial, nanti mereka lah yang akan turun ke kecamatan untuk melakukan penyuluhan terhadap SAD, materi yang akan diberikan terkait bagaimana bertahan hidup dengan baik," ungkap Iskandar.

Kabid Kesejahteraan Sosial ini juga menjelaskan bahwa selama ini SAD cuma mengetahui cara memenuhi kehidupan untuk makan sehari-hari dengan cara berburu, nanti dengan adanya diberikan penyuluhan kepada SAD, agar mereka bisa merubah pola hidupnya. "Dengan keterbatasan wilayah tempat tinggal mereka, otomatis pola hidup mereka juga harus berobah,"tandasnya.

(ded)


Berita Terkait



add images