iklan

Oleh : Salamatul Fitri*

Akhir bulan ini pemerintah memutuskan untuk mengganti premium dengan pertalite. Pertalite adalah salah  satu  hasil minyak bumi yang memiliki RON 90 lebih tinggi dibandingkan premium RON 88 sehingga ramah lingkungan. Alasan seperti itu yang melatarbelakangi pemerintah untuk mengganti premium. Padahal kita ketahui harga pertalite akan lebih mahal dari  premium karena memiliki RON yang lebih tinggi setelah Pertamax. Pemerintah berdalih dengan bergagai alasan untuk mengganti premium.

Alasan utama yang melatarbelakangi keputusan ini adalah karena premium tidak ramah lingkungan sehingga menyebabkan polusi di negeri ini. Padahal kita ketahui Indonesia telah lama menggunakan premium bahkan sejak pemerintahan orde baru. Hal ini nyatanya tidak bisa dibuktikan pemerintah sehingga keputusan untuk mengganti premium dengan pertalite hanya akal-akalan  pemerintah untuk menutupi tujuan yang sebenarnya.

Adapun tujuan yang sebenarnya adalah pemerintah ingin menaikkan harga premium dan ingin memuluskan jalan asing untuk memasarkan bahan bakarnya di negeri ini sehingga mampu bersaing dengan bahan bakar dalam  negeri.  Selain itu harga tetap mengikuti harga pasar sehingga akan terus mengalami kenaikan jika harga minyak bumi dunia naik. Ini lah bukti ketundukan  rezim yang berkuasa pada korporat asing. Hal ini juga menunjukkan bahwa rezim ini tunduk pada neoliberalisme dan melepaskan tanggung jawabnya dalam hal mengurusi Migas negeri ini. Nyatanya penggantian premium dengan pertalite akan semakin menambah beban keuangan masyarakat dan  akan menambah angka kemiskinan serta tidak akan pernah tercapainya kesejahteraan yang hakiki di negeri ini.

Kenyataan seperti ini tidak akan terjadi jika aturan  Islam diterapkan di negeri ini. Islam adalah  rahmatan lilalamin yaitu rahmat bagi sleuruh alam. Islam mampu memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan yang hakiki karena islam datang sebagai solusi terbaik dari segala permasalahan yang terjadi di negeri ini. Aturan islam datang dari Allah SWT, pencipta umat manusia sehingga hanya aturan Allah lah yang mampu mengatur kehidupan ini bukan aturan manusia. Khalifah selaku pemimpin juga akan menjadi perisai dan pelindung umat. Khalifah akan  mampu  membendung segala permasalahan dengan kebijakan yang dibuatnya. Dimana sumber hukum yang digunakan berdasarkan Al-quran dan As-Sunnah. Rasulullah SAW bersabda Pemimpin umat manusia adalah pengurus rakyat. Dia yang bertanggung jawab terhadap urusan rakyatnya (HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Ibn Hibban, an-NasaI dan al-Baihaqi).

Dalam sistem Khilafah  pengelolaan Migas dikelola oleh Negara. Selain itu Khalifah  juga mampu  mengontrol angka penjualannya. Khalifah tidak akan pernah melepaskan tanggung jawabnya untuk mengurusi Migas karena sebagai bentuk pertanggung jawabannya kepada Allah SWT. Pengelolaan migas harus diserahkan kepada rakyat dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW Kaum muslim berserikat dalam tiga hal yaitu padang rumput, air dan api (HR. Abu Dawud dan Ahmad). Seharusnya  Migas dikelola sesuai dengan Syariah. Hanya dengan penerapan Syariah Islam secara kaffah dalam bingkai Khilafah ar-Rasyidah yang akan membawa keberkahan dan mensejahterakan rakyat. Wallahualam Bishshowab.

Mahasiswa FKIP Biologi Universitas Jambi


Berita Terkait



add images