LAGA Big Match grup B cabang olahraga (Cabor) sepakbola Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jambi XXI antara tuan rumah Batanghari kontra Kerinci akan tersaji di stadion KONI Batanghari sore nanti (1/6, kick off pukul 16.00 Wib).
Tidak berlebihan jika pertandingan ini disebut big match. Pasalnya, inilah laga paling krusial yang akan menjadi penentu bagi kedua tim untuk mengamankan satu tiket ke semifinal cabor paling bergengsi ini, sepanjang babak penyisihan cabor sepakbola.
Selain merupakan laga penentu, laga kedua tim ini juga syarat gengsi dan juga harga diri. Kedua tim sama-sama mempunyai tradisi juara di berbagai ajang di
Provinsi Jambi, dan dalam satu dekade terakhir merupakan kekuatan sentral persepakbolaan Jambi.
Kedua tim ini pun pernah bentrok di laga final Porprov di Kabupaten Bungo tahun 2008 silam. Kerinci yang kala itu diarsiteki oleh sang pelatih Asril Ramli dan Alok, berhasil meraih medali emas.
Kita kembali ke pertandingan nanti sore. Berdasarkan statistik pertandingan, Batanghari sepertinya diuntungkan dalam laga kali ini. Di samping bermain di kandang sendiri, Laskar Bujang Jantan (Julukan Batanghari, red), hanya butuh hasil seri untuk lolos dari lubang jarum (baca lolos dari grup B) karena sudah mengantongi 7 poin (dua kali menang dan sekali seri). Batanghari akan menjadi juara grup apabila mampu mengalahkan Kerinci (nilai akhir 10), sedangkan runner-up masih akan menunggu pertandingan antara Muaro Jambi kontra Tanjab Timur.
Jika Muaro Jambi yang menang, maka Muaro Jambi akan menemani Batanghari lolos ke semi final dengan poin 9. Dan jika seri, sementara Muaro Jambi menang, maka Muaro Jambi yang akan menjadi juara grup, Batanghari hanya kebagian posisi runner up.
Lalu bagaimana jika kalah dari Kerinci dan Muaro Jambi menang? Maka Kerinci dapat tiket otomatis ke semifinal bersama Muaro Jambi.
Meski hanya butuh hasil seri, tentu, Batanghari tidak akan memainkan sepakbola negatif yang cenderung bertahan, apalagi di hadapan pendukungnya sendiri.
Seperti yang dikatakan sang pelatih Saiful Bahri, Laskar Bujang Jantan tetap mematok target menang, bermain terbuka dan menyerang adalah tipikal Batanghari sejak era Saiful (pelatih Batanghari, red) masih aktiv memperkuat Batanghari.
Kemenangan tetap menjadi harga mati bagi Batanghari untuk ke luar sebagai kampiun di grup B. Apa lagi menghadapi Kerinci yang merupakan seteru abadi. Pertarungan dengan Kerinci penuh gengsi.
Lalu bagaimana dengan Kerinci? Imbang apalagi kalah merupakan suatu hasil yang sangat tidak diinginkan oleh anak asuh duet pelatih Dartoni dan Robet
Efrika itu. Kemenangan menjadi suatu keharusan jika Kerinci tetap ingin mempertahankan tradfisi emas di kancah Poprov (dulu Porda). Otomatis, target menang ini menjadi pelecut semangat bagi Laskar Anak Gunung ini kala meladeni Batanghari.
Namun demikian, tak bisa dipungkiri, Kerinci memikul tugas berat, berusaha mencuri point di kandang musuh, bukan hal gampang. Butuh spirit dan mental tanding yang kuat. Tekanan demi tekanan terutama dari supporter Laskar Bujang Jantan tentu akan dialami oleh tim anak gunung itu.
Akan tetapi, tidak ada yang mustahil dalam sepakbola, semua bisa terjadi. Seperti memory Porprov Bungo 2008 silam. Kerinci yang kala itu diharuskan menjalani laga keras di semi final kontra Bungo di Stadion Serunai Baru, akhirnya berhasil ke luar dari tekanan dan akhirnya menang. Inilah yang akan mereka ulang di Batanghari.
Provokasi fans tuan rumah sepertinya harus dinafikan oleh PS Kerinci, jika igin meraih point penuh.
Adu Taktik Pelatih Beda Generasi
Pertandingan Batanghari kontra Kerinci di stadion KONI Batanghari sore nanti tidak hanya pertarungan 22 orang pemain di lapangan semata, akan tetapi juga pertarungan taktik pelatih beda generas.
Pelatih Batanghari Saiful Bahri merupakan mantan pemain Persibri era tahun 1990-an. Dia merupakan salah satu gelandang elegan yang pernah dimiliki oleh Batanghari. Kemampuannya mengatur lini tengah saat aktiv memperkuat Persibri tentu akan berpengaruh terhadap performa tim yang ditukanginya saat ini.
Sedangkan duet pelatih PS Kerinci Dartoni dan Robet Efrika juga merupakan mantan pemain PS Kerinci yang berbeda generasi dengan Saiful Bahri. Dartoni dan Robet mulai memperkuat PS Kerinci di seputaran tahun 2000-an. Saat aktiv bermain, keduanya juga bermain di posisi gelandang alias playmaker.
Dartoni pernah memperkuat beberapa klub, seperti Merangin dan Bungo serta beberapa klub di luar Provinsi Jambi, sementara Robet yang alumni FPOK Universitas Negeri Padang (UNP) juga malang melintang di persepakbolaan Sumbar. Racikan keduanya pun akan terlihat sore nanti kala menghadapi Batanghari. Menarik untuk disimak, siapa yang bakal berpesta di Muara Bulian nanti sore?
Pirma Satria:
Penulis adalah Redpel Jambi Ekspres/Pemred www.jambiupdate.com dan juga mantan pemain PS Kerinci