iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, KERINCI -  Sejak gempa 2009 lalu, membuat bangunan Masjid Raya, Desa Lolo Gedung, Kecamatan Bukit Kerman, rusak berat. Akibatnya, masyarakat setempat hingga 2015 terpaksa melaksanakan Shalat berjamaah di sekolah MTsN di daerah itu.

Padalah untuk memperbaiki masjid sudah dikucurkan dana Rp1 Miliar. Dana yang dikucurkan dari BPBD 2010 hingga kini tidak jelas pembangunannya. Bahkan, bangunan Masjid yang telah dibangun dengan dana bantuan tersebut ditolak oleh warga, karena konstruksinya dinilai warga tidak sesuai.

Hal ini diungkapkan oleh H Kahar, tokoh setempat saat kunjungan Safari Ramadan Pemprov Jambi bersama Pemkab Kerinci baru-baru ini di Masjid Raya, Desa Lolo Gedang.

"Lima tahun masyarakat dua Desa disini melaksanakan shalat berjamaah dan Tarawih di MTsN, karena belum selesainya pembangunan Masjid," ungkap H Kahar, dihadapkan wakil Gubernur Jambi, Bupati Kerinci dan Wakil Bupati serta unsur Forkompimda.

Masjid yang dibangun pada 1983 dengan luas 18x18 meter pada 2009 hancur terkena gempa. Berkat swadaya masyarakat, tanpa bantuan Pemerintah akhirnya Masjid Raya, Desa Lolo Gendang dapat digunakan. Pembangunannya sudah menelan biaya lebih kurang Rp2 Milyar. 

(dik)


Berita Terkait



add images