iklan Walikota Jambi H. Syarif Fasha
Walikota Jambi H. Syarif Fasha

WAKATOBI (Humas). Walikota Jambi H. Syarif Fasha, ME kembali mendapat kehormatan menjadi pembicara dalam forum internasional. Kali ini Syarif Fasha menyampaikan presentasinya pada Local Government Voices towards Habitat III on a New Urban Agenda, yang dilaksanakan di Wakotabi 5 - 7 September 2015.

Syarif Fasha satu-satunya Walikota di Indonesia yang menjadi pembicara pada diskusi "Plenary Low Carbon Society" bersama delegasi dari Korea, Jepang, Philipina dan beberapa negara Asia-Pacific lain.

Konferensi yang difasilitasi oleh UCLG Aspac (United Cities and Local Governments Asia Pacific), tersebut adalah Konfrensi Asia Pacific dimana hasil konfrensi akan dibawa pada Habitat III tentang New Urban Agenda.

Konferensi yang dibuka secara resmi oleh President UCLG Aspac Mr. Won Hee -ryong yang juga sebagai Gubernur Jeju - Korea Selatan tersebut membahas beberapa hal penting yang dibagi dalam 3 agenda diskusi plenary, yaitu Good Governance, Low Carbon Society dan Sustainable Development.

Hadir dalam konfrensi Asia - Pacific tersebut, utusan Negara Jepang, Korea Selatan, Kamboja, Vietnam, China, Pilippina, Malaysia, India, Singapore, dan para Walikota se-Indonesia.

Walikota Jambi H. Syarif Fasha tampil sebagai pembicara pada panel kedua bersama dengan Mr. Keisuke Kogure, Tokyo Metropolitan Government, Deputy of The Japan Council of Local Authorities (CLAIR), Mr. Yuji Kato, Kitakyushu City, Deputy of The Japan Council of Local Authorities (CLAIR) serta Ms. Miyoung Kim, Assistant Director of Energy Industry Division of Jeju Special Self-Governing Province.

Dalam presentasinya Syarif Fasha menyampaikan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan di Kota Jambi terkait dengan program masyarakat rendah karbon, seperti Kampung Iklim, Kampung Bantar, Bangkit Berdaya, dan Kampung Flory.

Fasha juga menyampaikan kebijakan lokal seperti instruksi Walikota yang diantaranya mengharuskan pemilik ruko menanam pohon dalam pot sesuai dengan jumlah lantai yang dimiliki, serta juga mengharuskan pasangan pengantin baru menanam 2 buah pohon.

Lebih lanjut Fasha juga mengatakan Pemkot telah memiliki data base pohon pelindung yang berada dalam Kota Jambi, dimana setiap pohon telah diregistrasi, berdasarkan jenis dan umur pohon, yang sejauh ini, telah diregistrasi sebanyak 2.400 pohon dan berfungsi untuk mengurangi emisi CO2.

Fasha juga menargetkan tercapainya minimal 30% ruang terbuka hijau di Kota Jambi dalam waktu dekat. "Untuk mengurangi pemanasan global dan efek rumah kaca, Pemerintah Kota Jambi terus bekerja keras untuk mencapai penyediaan RTH minimal 30%," ungkapnya.

Fasha juga menjelaskan tentang pengendalian dan pengelolaan sampah, air limbah, serta Million Trees, Million Loves Garden dan Million Bio Pori.

Pada kesempatan ini juga Pemerintah Kota Jambi diterima secara resmi menjadi anggota UCLG Aspac. Pemkot Jambi termasuk dari 1000 Pemerintah Daerah dari 136 negara Asia - Pasicific anggota UCLG.

Syarif Fasha berharap Pemkot Jambi dapat mengambil manfaat yang besar sebagai anggota resmi UCLG Aspac, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pembangunan Kota Jambi dari berbagai bidang. "Manfaat Pemkot Jambi menjadi anggota UCLG adalah, dapat mengenalkan potensi Kota Jambi dan menjalin hubungan kerjasama dengan negara Asia Pacific, peningkatan SDA melalui capacity building bagi Pemkot yg didanai oleh UCLG baik dibidang ekonomi, lingkungan hidup, pariwisata dan lain-lain serta dapat juga menjadi sumber pendanaan baru," pungkasnya.(Adv)


Berita Terkait



add images