JAMBIUPDATE.CO, MUARABULIAN - Debat kandidat antara pasangan calon bupati dan wakil bupati Batanghari periode 2015-2020 diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batanghari berlangsung di Gedung Pemuda Muarabulian pada Senin malam (30/11).
Muhammad Farisi yang tampil menjadi moderator sekaligus menjadi penalis pada debat kandidat yang berlangsung selama dua jam tersebut sangat menyayangkan dengan kondisi berjalannya debat. Ia menganggap beberapa calon ada yang tidak memanfaatkan momen untuk bertanya sesuai dengan tema, bahkan seolah-olah seperti main-main.
Kita sudah berusaha menyusun semaksimal mungkin pertanyaan terkait isu aktual. Namun saat sesi debat sedikit kita sayangkan, para kandidat tidak memanfaatkan momen untuk bertanya sesuai dengan tema meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah. Dan itu kita sayangkan, karena sebenarnya masyarakat Batanghari ingin mengetahui apa sih sebenarnya visi misi atau jawaban yang diberikan kepada masyarakat, sehingga warga tahu kualitas masing-masing paslon, dan itu tidak muncul, ujarnya.
Dikatakannya, padahal ia yang sebagai moderator harus mengatur sebaik mungkin berjalannya acara hingga sukses sampai akhir, sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun dalam debat tersebut tidak dimanfaatkan oleh keempat paslon. Namun keempat paslon tidak terlalu bergairah sehingga terlihat seolah-olah main-main.
Saya sedikit menangkap itu diawal dari sebelum debat, Masing-masing paslon kurang gairah. Mungkin ini disebabkan karena hubungan emosional, Bagi pemilih rasional tentu kecewa dengan tampilan paslon pada debat tersebut, tapi apa mau dikata itu yang telah KPU selenggarakan, ungkapnya. (adi)
