iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI Pemerintah sudah melarang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) untuk berdiri. Organisasi yang dianggap menyimpang ini ternyata sudah berdiri di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Jambi dan mempengaruhi warga. Bahkan, organisasi ini sudah memberikan ajaran yang menyimpang.

Ini diketahui berdasarkan penuturan Poniati (50) warga Kasang Pudak yang kini tengah mencari keberadaan anak dan menantunya, yakni Sri Wulandari (20) dan Ade Rahman (24) yang bergabung dengan Gafatar sejak 2013 silam.

Kata Dia, menantunya Ade menerangkan kepadanya bahwa dirinya ingin meminta izin bersama Sri Wulandari untuk mengikuti suatu kegiatan organisasi yang menurut Ade merupakan suatu kegiatan positif dan kegiatan sosial dari nasional yakni Gafatar.

"Awalnya Saya melihat, kegiatan mereka sungguh baik, karena memiliki sosial yang tinggi, jadi Saya setuju saja karena tujuan organisasi mereka bagus mas," ujar Poniati kepada wartawan, Minggu (17/1).

Namun, lanjutnya, lama kelamaan anak dan menantunya malah terlalu berlebihan dan membuatnya curiga. Kecurigaan itu timbul mulai dari cara beragamannya dan keseharian. Bahkan, gaji mereka di toko tempat bekerja juga dihabiskan dengan kegiatan Gafatar. Mirisnya, sejak bergabung ke Gafatar, Pasutri ini sudah menyimpang dari ajaran islam.

" Mereka jarang sholat mas, pas semua pada puasa mereka tidak dianjurkan puasa. Anaknya Saya pas mau ngaji tidak dianjurkan ambil wudhu, sampai-sampai dalam keadaan halangan tetap dianjurkan mengaji dengan pakaian terbuka tanpa mukena, " terangnya.

Namun, kini wanita yang memiliki tujuh anak ini tengah menanti kehadiran Wulan dan Suaminya yang pergi ke Kalimantan. Bahkan, keduanya pergi tanpa seizinnya. (cok)


Berita Terkait



add images