iklan Amri Ikhsan
Amri Ikhsan

RESMI sudah, terhitung hari Jumat, Jam 14.30, pasangan Zumi Zola-Fachrori Umur (ZZ-FU)  resmi menjadi Gubernur dan wakil Gubernur periode 2016-2021 setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Tentu saja segudang harapan sedang dinanti nanti oleh masyarakat Jambi. Rakyat Jambi menunggu gebrakan pasangan ini dalam mewujudkan janji janji kampanyenya, tentu saja dengan gaya kepemimpinannya yang mampuni.

 Berbicara mengenai gaya kepemimpinan dalam berbagai literatur cukup beragam tipe gaya kepemimpinan mulai dari gaya kepemimpinan otoriter, demokratis, bebas/Leissez faire, karismatis ,dan diplomatis. Namun, intinya kepemimpinan adalah sebuah upaya untuk mempengaruhi orang lain dan menggerakannya untuk mencapai suatu tujuan yag telah ditetapkan.

Oleh karena itu, pastinya Jambi merindukan kepemimpinan yang mampu membuka mata dan hati dengan mendasarkan pijakannya pada bisikan nurani yang bersih. Pemimpin yang berpendapat bahwa jabatan bukan sekedar jabatan kekuasaan, melainkan sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan kelak. Pemimpin adalah wakil Allah (khalifatullah) di bumi.

Jambi mengidamkan pemimpin yang benar-benar merasakan perasaan, keluhan, dan harapan rakyatnya dan  merangkul rakyat dalam  berbagai urusan bersama. Mereka juga selalu menyadari bahwa kekuasaan sejati selamanya milik rakyat.

Jambi juga mengharapkan pemimpin yang berprinsip When loyality to State Begin loyality to The Party End, lebih memilih mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentinngan segala-galanya termasuk mengesampingkan kepentingan partainya walaupun partai dan tim sukses berhasil membesarkan namanya dan mengantarkannya menjadi gubernur dan wakil gubernur.

Jambi memerlukan pemimpin yang  memulai perbaikan dari diri sendiri dengan membiasakan perbuatan dan perilaku yang baik dan benar, selalu amanah disetiap pekerjaan, sadar akan peran dan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi. Karena pada dasarnya pemimpin tidak terbentuk secara tiba-tiba, tetapi pemimpin itu dibentuk dalam proses yang berkelanjutan dan waktu yang panjang.

Tentu saja, Jambi menunggu pemimpin yang mampu memberikan bukti nyata kepada rakyatya. Hubungan pemimpin dengan rakyat adalah hubungan yang saling mengikat dalam janji yang harus dipertanggungjawabkan saat kampanye.  Leader is lijden (pemimpin adalah menderita)- Kasman Singodimejo. Seorang pemimpin harus berjuang demi rakyat yang dipimpinnya.

Menurut laporan penelitian, ada tiga hal penting yang diperlukan dalam kepemimpinan di sektor pemerintahan; (1) mampu mendorong dan menggerakkan birokrat untuk bersedia mencapai tujuan utama organisasi dan  memiliki keterampilan interpersonal dalam membangun hubungan dengan para birokrat di bawahnya; (2) mengelola perubahan yang cepat dan menerapkan model manajemen partisipatif; (3) kemampuan membangun program strategis yang bisa memberikan gambaran luas tentang apa yang akan dicapai serta menjadi proses pembelajaran bagi setiap pemimpin unit kerja di bawahnya

Karena Jambi merupakan provinsi yang besar yang dihuni oleh berbagai macam etnis, kaya dengan sumber daya alam (SDA) dan tentu saja memiliki sumber daya manusia yang handal dan kritis dan secara geografis mempunyai letak yang angat strategis dan  mempunyai potensi budaya yang beragam yang menjadi aset berharga untuk memperkaya khasanah seni dan budaya.  

Karakteristik alam Provinsi Jambi dan sumberdaya manusia menjadi potensi keunggulan komparatif untuk pengembangan kegiatan pertanian beberapa komoditi unggulan,perikanan dan kelautan, pariwisata, perkebunan, pertambangan, industri pengolahan bahan baku lokal dan kerajinan. Besarnya potensi kepariwisataan di Provinsi Jambi belum didukung oleh keterpaduan penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana, serta kesiapan masyarakat setempat dalam menerima kunjungan wisatawan. Begitu juga masalah infrastruktur, masalah kebakaran hutan dan lahan, masalah asap, kelistrikan, masalah pendidikan, dll.

Kemudian, pemanfaatan sumberdaya lahan terkait dengan fisiografi perbukitan dan pegunungan membutuhkan kehati-hatian agar tidak menimbulkan bencana alam, khususnya di kawasan-kawasan tertentu yang rawan terhadap bahaya bencana letusan gunung api, gempa bumi, longsor dan banjir (Bapeda).

Tentu saja tidak mudah mengelola sumber sumber daya ini. Perlu gaya kepemimpinan khusus bagi Zola-Fachrori untuk membuat Jambi bisa lebih baik. Gaya kepemimpinan ala pahat perlu menjadi pertimbangan bagi Gubernur dan Wakil Gubernur baru dalam menjalankan roda pemerintahan. Kepemimpinan ala pahat berprinsip setajam apapun pahat yang kita miliki tidak akan bermanfaat apa bila pahat itu tidak diketok. Sepintar, secerdas, selihai, sekreatif  apapun orang yang akan membangun Jambi tidak akan berhasil maksimal kalau orang orang ini tidak ketok terlebih dahulu sepertinya sebuah pahat.

Gubernur dan Wakil Gubernur baru harus bervisi-misi profetik. Istilah profetik merupakan derivasi dari kata prophet. Dalam KKBI, profetik artinya bersifat kenabian (2006). Jadi, kepemimpinan profetik adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan, dengan pola yang dilaksanakan nabi (prophet). Artinya, seorang pemimpin profetik adalah seorang yang telah selesai memimpin dirinya. Dan ini awal dari proses leading by example atau memimpin dengan keteladanan (Sus Budiharto dan Fathul Himam, 2005).

Pemimpin profetik mempunyai karakter:1). Shidiq/jujur (mengedepankan integritas moral, satunya kata dan perbuatan, kejujuran, sikap dan perilaku etis); 2). Amanah (menghadirkan nilai-nilai tanggung jawab, dapat dipercaya, dapat diandalkan, jaminan kepastian dan rasa aman, cakap, profesional dalam melaksanakan tugas), 3). Tabligh  (kemampuan komunikasi secara efektif, memiliki visi, inspirasi dan motivasi yang jauh ke depan); 4). Fathanah/cerdas (kecerdasan, baik intelektual, emosional maupun spiritual, kreativitas, peka terhadap kondisi yang ada dan menciptakan peluang untuk kemajuan), 5). Istiqamah/konsisten (taat azas (peraturan), tekun, disiplin, pantang menyerah, bersungguh-sungguh, dan terbuka terhadap perubahan dan pengembangan), 6). Mahabbah/cinta (mengutamakan ajaran cinta bukan kebencian dan pemaksaan), dan 7) Shaleh/makruf (ketaatan kepada Allah dan mendarmabaktikan dirinya untuk kesalehan, kearifan dan kebajikan bagi masyarakatnya).

Selamat bekerja untuk Zola-Fachrori, Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi periode 2016-2021, semoga bisa mewujudkan visi misi yang telah disampaikan waktu saat kampanye: Jambi Bisa Lebih Baik!.

Penulis: Amri Ikhsan


Berita Terkait



add images