iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI Sebanyak 11.749 siswa SMP sederajat di Kota Jambi akan mengikuti Ujian Nasional (UN) 9 Mei 2016 mendatang. Artinya, dalam waktu dekat memasuki tahun ajaran baru. Dari 11.749 siswa itu, apakah mampu ditampung oleh sekolah yang ada di Kota Jambi. terutama sekolah negeri yang selalu menjadi rebutan para siswa. Berbagai cara dilakukan orang tua agar anaknya diterima di sekolah negeri. Cara yang paling kotor dilakukan ialah menyogok. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini kesempatan bagi oknum Kepala Sekolah untuk bermain. Meskipun kuota sudah ditentukan sebelum pendaftaran dimulai.

Tahun lalu saja, banyak sekolah negeri menerima siswa baru melebihi kuota yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan. Kondisi ini sangat merugikan siswa yang benar-benar masuk melalui tes. Tapi, tidak ada tindakan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi dan Walikota Jambi terhadap oknum-oknum yang bermain.  Jika dibiarkan, Pendidikan di Jambi akan hancur dengan banyaknya Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oleh oknum-oknum Kepsek. Apalagi di Kota Jambi hanya 11 SMA Negeri dan 5 SMK Negeri. 16 sekolah negeri itu akan menjadi buruan siswa. Punglipun dilakukan.

 Arman, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Jambi, tidak membantah terkait masih adanya Pungli yang terjadi di Kota Jambi. Hal itu menurutnya disebabkan tingginya peminat Sekolah negeri sehigga ada oknum yang memanfaatkan jual beli kursi PPDB itu. Itu setiap tahun terjadi, kita sebenarnya mau konsekuen. Tapi banyaknya titipan-titipan yang menjadi kendala, akunya.

Kewenangan penerimaan siswa baru, seutuhnya kewenangan Sekolah. Kecuali yang proses pendaftarannya melalui online. Karena ada panitia dan bukan kewenangan sekolah. Pungli sering terjadi di sitem ofline. Proses PPDB sistem online di tingkat SMA baru 65 persen, 35 persennya masih offline. Pada proses ofline itulah dimanfaatkan oleh oknum. Rencannya tahun ini kita akan meningkatkan proses online dari 65 menjadi 70 persen, janjinya.

Tahun ini pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap proses PPDB tingkat SMA. Sekolah akan dicek setelah PPDB. Kuota PPDB 2016 tingkat SMA belum ditentukan. Dinas Pendidikan masih melakukan penyusunan juknis. Tadi (kemarin,red) kita baru rapat penyusunan jukniS, tapi masih interen. Tahapnya, kita akan surati dulu sekolah-sekolah, karena mereka yang lebih tau berapa jumlah siswa yang bisa ditampung. Insa Allah April ini sudah rampung, katanya. Penerimaan siswa baru nanti, berdasarkan dari jumlah siswa SMAN/SMKN yang tamat. Keculai ada ruang kelas baru di sekolah tersebut. Tunggulah berapa kuotanya, pungkasnya. (hfz)

 


Berita Terkait