iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI Memasuki H-1 Ramadhan, harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan cukup siginifikan. Dari pantauan di pasar Tradisional Angso Duo (6/6), Harga daging sapi yang semula Rp 120 ribu per kilo naik menjadi Rp 130 ribu per kilo pada H-2. Puncaknya harga daging sapi naik menjadi Rp 140 ribu per kilo.

Sejak kemaren yang beli daging sapi meningkat dibandingkan hari biaso. Jadi stok mulai terbatas, aku Rahman, salah seorang pedagang daging sapi.
Lebih lanjut dia menuturkan meski harga daging sapi naik, jumlah pembeli tetap banyak. Bahkan pada H-2, daging sapi yang dijualnya ludes terjual pada siang hari. Lah tradisi kalau nak puaso yang beli daging banyak, tandasnya.
 
Kenaikan harga bahan pokok juga terjadi terhadap cabai. Kemarin harga cabai merah tembus Rp 30 ribu per kilo. Padahal satu pekan yang lalu harga cabai merah masih Rp 14 ribu perkilo. Kenaikan ini terjadi secara bertahap dari Rp 14 ribu per kilo naik menjadi Rp 18 ribu per kilo, naik lagi menjadi Rp 20 ribu per kilo bahkan hingga H-2 harga cabai merah naik menjadi Rp 24 ribu per kilo. Kemarin masih Rp 24 ribu se kilo. Persediaan cabe mulai tipis, makonyo hargo mahal, kata Lasmi salah satu penjual cabai.
 
Harga bawang merah juga mengalami kenaikan dari Rp 28 ribu per kilo menjadi Rp 32 ribu per kilo untuk bawang Jawa dengan kualitas baik. Sementara untuk bawang merah kualitas sedang dijual Rp 26 ribu dan bawang merah jenis yang lebih besar dijual Rp 20 ribu per kilo.
 
Lasmi menuturkan masyarakat kini cenderung memilih bawang dengan kualitas rendah. Ada pula yang membeli bawang merah jenis lain dengan harga yang lebih murah.
 
Sementara itu, hingga H-1 Ramadhan, harga daging ayam tidak mengalami peningkatan masih Rp 35 ribu per kilo. Meskipun begitu, harga ini rasa masih cukup tinggi dan tidak mampu ditekan oleh Pemerintah. Mengingat dua pekan yang lalu harga ayam masih Rp 26 ribu per kilo. Akan tetapi terus mengalami kenbaikan hingga beberapa kali.
Harga ikan tongkol dan sarden masih dikisaran Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu per kilo. Begitu pula dengan ikan nila Rp 28 ribu per kilo dan ikan mas Rp 30 ribu per kilo.
 
Pengamat Ekonomi, Dr Desiana mengatakan, kenaikan harga ini tak hanya terjadi saat Ramadan. Saat hari besar lainnya juga naik. Terlebih kalau harga BBM naik. Di Ramadan umumnya kenaikan disebabkan oleh budaya konsumtif masyarakat dalam menyambut puasa, tukasnya.
 
Kemudian lanjutnya, ada ritual-ritual seperti munggahan yg kadang terkesan dipaksakan. Ada juga anggapan para ibu rumah tangga untuk melakukan stok kebutuhan pokok. Mereka umumnya malas keluar rumah di bulan puasa. Permintaan yg tinggi terhadap barang memicu kenaikan harga, ucapnya.
 
Oleh karena itu lanjutnya, masyarakat diharapkan harus bijak dalam membeli kebutuhan. Belilah yg dibutuhkan. Jangan yg diinginkan. Gunakan skala prioritas. Hemat dan cerdas dlm bertindak. Biasakan hidup sederhana, pesannya. (azz)
 

Berita Terkait



add images