iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digelontorkan Pemerintah Pusat ke Provinsi Jambi dengan Pagu Rp 6.004.662.430.000 baru terealisasi Rp 2.447.123.475.450 atau 40.75 persen. Bahkan ada 10 Satker yang realisasinya nol persen.

Diantaranya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi dengan anggaran Rp 2.500.000.000. Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kerinci dengan anggaran Rp 4.000.000.000. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Muaro Jambi Rp 91.494.000.

Selanjutnya Dinsosnakertrans Provinsi Jambi dengan angaran Rp 1.228.386.000. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Rp 15.068.150.000. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Kerinci Rp 10.000.000.000. Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten Batanghari Rp 6.000.000.000. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kerinci Rp 950.000.000. Pembangunan infrastruktur pemukiman kabupaten Tanjungjabung Barat Rp 10.000.000.000. Dan pembangunan infrastruktur pemukiman Kota Jambi Rp 5.100.000.000.

Rinaldi Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jambi mengatakan, realisasi belanja barang dan modal menjadi konsen Ditjen Perbendaharaan. Rendahnya realisasi belnja barang dan modal, menurut Rinaldi, karena banyaknya perubahan nomenklatur di Kementerian sehingga banyak yang tidak berani mengambil kebijakan. Berbeda dengan Kementerian PU yang langsung melakukan lelang pada awal tahun.

Ini tidak diikuti Kementerian yang lain, mereka takut dikriminalisasi, menunggu petunjuk agar aman, akunya.

Rata-rata kontrak baru dilakukan pada April. Ealisasi satker yang baru 30 persen itu baru pembayaran uang muka.

Untuk belanja modal 30 persen itu sudah cukup bagus. Yang nol persen itu belanja barang. Mengapa dia kecil, karena ada belanja subsidi dipindahkan ke barang. Belanja barang ini memang agak sulit, karena harus ada pendampingan-pendampingan, pendampingan harus orang pusat, tegasnya. (fth)


Berita Terkait