iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Temuan uang palsu  di Jambi mengalami penurunan. Buktinya, selama Ramadan kemarin temuan uang palsu hanya 91 lembar menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Poltak Sitanggang, Deputi Kepala Perwakilan Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi mengatakan ,uang palsu yang ditemukan oleh Bank Indonesia terdiri dari pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. Untuk pecahan Rp 100 ribu ditemukan sebanyak 65 lembar dan pecahan Rp 50 ribu sebanyak 26 lembar.

"Untuk pecahan Rp 20 ribu dan Rp 10 ribu hingga Rp 1.000  memang tidak ada ditemukan selama puasa, "imbuhnya.

Adapun sumber penerimaan uang palsu ini berasal dari loket Bank Indonesia Jambi, atau dari laporan bank atau klarifikasi bank yang kemudian dilaporkan ke BI.

Ia menambahkan, BI selalu meningkatkan pengawasan baik dengan bekerjasama dengan pihak kepolisian, kehakiman untuk peredaran uang palsu ini. "Iya ada beberapa daerah yang rawan untuk penyebaran uang palsu seperti Tebo dan Bungo, "tegasnya.

Tambahnya, ia juga menghimbau kepada masyarakat agar semakin cerdas dan teliti dalam melakukan transaksi tunai. "Sekarang masyarakat sudah mengerti 3D yang digaungkan BI yakni dilihat,  diraba dan ditrawang,"ungkapnya.

Ia menambahkan, ada beberapa wilayah di Provinsi Jambi yang rawan untuk peredaran uang palsu seperti Tebo dan Bungo. Ia menambahkan, perederan uang palsu dapat dengan cepat masuk ke masyarakat terutama  ia menghimbau kepada pemilik warung kecil maupun kelontong agar lebih waspada.

Sementara itu, jumlah temuan uang palsu di Jambi sejak Januari hingga Juni 2016 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan temuan pada periode yang sama tahun lalu.  Dari Januari sampai  Juni 2016 temuan uang palsu sebanyak 594 lembar, sedangkan pada Januari sampai Juni 2015 sebanyak 697 lembar.

Ada penurunan temuan  uang palsu sampai pertengah tahun ini,. tegasnya.

Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi terus mengajak masyarakat agar lebih waspada dalam melakukan transaksi tunai. Untuk itu, BI menghimbau dalam mengantisipasi adanya tindak kriminalitas pada penggunaan uang tunai  agar masyarakat lebih meningkatkan transaksi non tunai.(yni)


Berita Terkait